Balikpapan (ANTARA) - Tidak punya lahan bukan berarti tidak bisa bercocok tanam, seperti warga Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan, Kaltim memanfaatkan media tanam hidroponik untuk mendapatkan pakcoy alias sawi daging, juga selada dan seledri.
“Kami punya tempat green house 3X10 meter, di lahan yang dulunya rumah warga juga,” kata Abdal, Ketua RT 30 Margasari, Senin.
Di green house itu, berderet-deret pipa paralon putih yang berisi kultur air yang kaya akan zat hara, media tanam ala hidroponik. Di atasnya menghijau subur tanaman pakcoy.
Isu lingkungan dan ketahanan pangan menjadi latar belakang utama program hidroponik tersebut, di mana Posyandu Rosella dan ibu-ibu yang bergiat di dalamnya menjadi motor penggerak.
“Tidak hanya sawi, kami juga menanam cabai dan sayuran jenis lainnya,” lanjut Abdal.
Keterampilan bercocok tanam itu diharapkan bisa menjadi senjata untuk ketahanan pangan, dan pada gilirannya, juga bisa menjadi bekal ketahanan ekonomi. Dengan kualitas yang ditampilkan sawi dagingnya saat panen lalu, para ibu dan istri di Rosella percaya diri menjual produknya di supermarket. Kata Abdal, pihaknya tengah menjajaki kemungkinan menjadi pemasok pasar modern tersebut.
Apalagi pengembangan kelompok dan usahanya mendapat perhatian Pertamina Kilang Balikpapan, tetangga pagar Kelurahan Margasari. Perusahaan migas negara itu membantu dengan memberikan pendampingan bercocok tanam ala hidroponik dengan praktik terbaik.
Green House Rosella yang dikelola Posyandu Rosella di Kelurahan Margasari merupakan penerima manfaat dari Program CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan.
Program ini mendapatkan apresiasi dari Kecamatan Balikpapan Barat. “Kontribusi Pertamina di wilayah Balikpapan Barat ini, dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Tidak hanya kontribusi pada program pengembangan masyarakat melalui hidroponik di Kelurahan Margasari, tetapi program lainnya seperti Kampung Siaga Bencana di dua kelurahan yaitu Baru Tengah dan Margasari yang nyata menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Camat Balikpapan Barat M Arif Fadhilah.