Samarinda (ANTARA Kaltim)- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ) Provinsi Kalimantan Timur melakukan evaluasi dengan menggelar rapat telaah tengah tahun (Review) terhadap program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB).
“Tujuan dari rapat tengah tahunan ini adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui apa saja keberhasilan dan permasalahan-permasalahan yang ada selama enam bulan berjalan di tahun 2013,†kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Jufri Yasin , saat memberikan sambuta pada Rapat Telaah Tengah Tahunan Pembangunan KKB di Samarinda, Senin, (29/7).
Ia mengatakan dari hasil evaluasi ini nantinya diketahui apa saja yang menjadi permasalahan disejumlah daerah dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan di semester II atau enam bulan kedepan untuk mengejar ketinggalan.
Diakuinya bahwa selama enam bulan berjalan pencapaian target dari Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) yang ditentukan pemerintah pusat baru tercapai sekitar 46,38 persen, padahal seharusnya sudah mencapai 50 persen.
Jufri Yasin menjelaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil meningkatkan kesertaan ber KB sebesar 12,49 persen menjadi 60,1 persen pada 1990 dan menurunkan angka kelahiran (TFR) dari 4,99 perwanita menjadi 2,8 perwanita tahun 2012.
“Secara nasional ditargetkan TFR 2,36 perwanita dan di Kaltim juga diharapkan menurun menjadi 2,36 per wanita,†katanya.
Menurutnya penurunan angka kelahiran harus disertai dengan peningkatan kesertaan ber KB dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan perluasan jangkauan garapan KB. Guna meningkatkan kualitas pelayanan maka BKKBN Kaltim melatih sejumlah dokter dan bidan.
Selain itu melatih mitra kerja, tokoh agama, tokoh masyarakat, Babinsa, pendidik sebaya dan konselor sebaya guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan, sehingga mampu menjadi motivator dan penggerak masyarakat.
Sementara itu Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak dalam sambutannya mengatakan berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kaltim sudah mencapai 3,5 juta jiwa , bahkan pada tahun 2013 diperkirakan mencapai, 4,2 juta jiwa.
“Laju pertumbuhan penduduk Kaltim merupaka permasalahan yang harus diwaspadai secara bersama-sama, sebab selain akibat angka kelahiran , pertambahan penduduk Kaltim juga karena tingginya migrasi dari luar provinsi Kaltim,†katanya.
Menurutnya untuk mengatasi permasalahan tersebut , salah satu solusinya adalah dengan melakukan revitalisasi program keluarga berencana dan diperlukan dukungan Bupati/ Walikota , serta partisipasi aktif masyarakat.
Awang Faroek berharap komitmen dan kepedulian semua pihak terhadap program KKB untuk membangun kehidupan keluarga yang sejahtera, mandiri dan berkualitas.(*)
BKKBN Kaltim Lakukan Evaluasi
Selasa, 30 Juli 2013 0:03 WIB