Penajam (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur berupaya mengatasi persoalan kehilangan pembelajaran yang dialami murid akibat pandemi COVID-19.
Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin di Penajam, Kamis, mengatakan pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penyederhanaan kurikulum yang menjadi acuan proses belajar mengajar hingga kondisi normal dari dampak pandemi.
Sekolah dan guru di tingkat pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Penajam Paser Penajam Paser Utara telah melakukan proses belajar mengajar berdasarkan penyederhanaan kurikulum tersebut.
Sekolah dan guru diminta untuk melakukan pemetaan potensi peserta didik secara kelompok sesuai kemampuan murid dalam menerima pembelajaran sehingga dapat mengurangi lolosnya proses pembelajaran.
"Para guru mulai lakukan pemetaan berdasarkan kemampuan peserta didik untuk mengukur kemunduran pembelajaran dan tingkat pemahaman murid terhadap mata pelajaran," ujarnya.
Kehilangan pembelajaran peserta didik, katanya, harus menjadi perhatian bersama, sedangkan kepala sekolah dan guru diinstruksikan untuk mengatasi masalah kehilangan proses pembelajaran melalui penyederhanaan kurikulum.
Ia juga mengatakan pola pembelajaran yang menyenangkan harus dilakukan oleh guru sehingga secara perlahan dapat mengejar kemunduran pembelajaran murid akibat pandemi COVID-19 tersebut.
"Agar kehilangan pembelajaran selama enam bulan dapat terkejar, guru harus lakukan inovasi dalam proses belajar mengajar tatap muka di sekolah," ucapnya.
Penyederhanaan kurikulum dan inovasi guru diharapkan dapat mengurangi ketertinggalan dalam proses pembelajaran di sekolah dan sebagai upaya melakukan perbaikan pembelajaran.
Proses pembelajaran tatap muka di sekolah ditiadakan dan diganti dengan belajar jarak jauh atau belajar dari rumah melalui daring sejak pandemi virus corona.
Kegiatan pembelajaran secara langsung atau tatap muka di Kabupaten Penajam Paser Utara dimulai pada Agustus 2022 kata Alimuddin, setelah kasus COVID-19 di daerah itu melandai.