Sangatta (ANTARA) - Festival pesta adat Dayak Wehea Kutai Timur (Kutim) Lom Plai di Kecamatan Muara Wahau, tetap menarik banyak pengunjung, meski tidak sebanyak saat festival tersebut masuk dalam agenda nasional Kharisma Event Nusantara (KEN).
"Festival Lom Plai ini harus bersama-sama kita dukung agar selalu masuk dalam event nasional," ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur Puguh Harjito, usai menyaksikan seluruh rangkaian pesta adat Lom Plai, di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sabtu.
Puguh mengungkapkan rasa bangga kepada masyarakat adat Dayak Wehea yang terus melestarikan adat dan budaya nenek moyangnya. Menurutnya, hal-hal seperti ini harus tetap terjaga dan lebih dapat perhatian lebih.
"Saya pribadi, ini pertama kalinya mengikuti Lom Plai. Sangat berkesan rangkaian pesta adatnya, apalagi ritual-ritual yang dilakukan tadi, tidak semua event ada begini," katanya.
Dia juga menegaskan akan selaku mendukung pelestarian pesta adat Lom Plai yang dilakukan masyarakat adat Dayak Wehea. Tidak hanya itu, DPMPD Kaltim juga mendukung pengakuan masyarakat hukum adat Dayak Wehea.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Nurullah mengatakan terlepasnya festival Lom Plai dari KEN 2025 tidak mempengaruhi animo masyarakat untuk menyaksikan pesta adat tersebut.
Walau ada pengurangan jumlah pengunjung dari dua tahun belakang saat Lom Plai masuk dalam agenda KEN, namun hal tersebut tidak terlalu signifikan terlihat.
"Tadi kami pantau pengunjung tetap ramai kurang lebih dari tahun lalu. Paling pengunjung dari luar daerah saja yang berkurang," tuturnya.
Dia mengatakan pihaknya akan terus mengusahakan festival Lom Plai selalu masuk pantauan Kementerian Pariwisata, hingga pesta adat tersebut kembali masuk dalam agenda nasional.
Sementara itu Kepala adat suku Dayak Wehea Desa Nehas Liah Bing, Ledjie Taq mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah kabupaten dan provinsi serta perusahaan swasta yang tetap mendukung Lom Plai, walau tahun ini tidak masuk dalam agenda KEN.
"Biasanya dalam dua tahun kami dapat bantuan dari nasional karena masuk dalam agenda KEN, sekarang tidak masuk. Tapi Lom Plai harus tetap berjalan karena budaya kami ini tidak bisa dihilangkan," terangnya.
Ledjie Taq menekankan pesta adat Lom Plai akan terus berjalan hingga anak cucu. Pelestarian budaya itu, terlihat dengan dilibatkannya generasi muda Dayak Wehea dalam setiap rangkaian acara adat.
"Harapan kami tetap dilestarikan dan kalau bisa ditingkatkan lagi. Semoga ke depan budaya ini lebih ramai dan selalu dikenal masyarakat luas," katanya.
Pesta adat Lom Plai tetap ramai walau keluar dari agenda KEN
Sabtu, 26 April 2025 21:01 WIB

Tarian Hudoq Wehea menjadi salah satu daya tari masyarakat dalam rangkaian kegiatan pesta adat Lom Plai. (Antara Kaltim/Muhammad Hafif Nikolas)
Festival Lom Plai ini harus bersama-sama kita dukung agar selalu masuk dalam event nasional