Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pembukaan Erau Erau InternationalFolklore and Art Festival 2013 di Stadion Rondong Demang Tenggarong,Minggu (30/6) pagi, akan dimeriahkan tari massal dengan tema "Eroh Begenjoh", yang akan dibawakan 400 orang.
Ratusan penari massal tersebut berasal dari komunitas sanggar tari se Kukar yang berlatih sejak sebulan lalu.
"Ya persipannya hanya satu bulan, tapi kita yakin saat pembukaan nanti teman-teman akan menyuguhkan yang terbaik untuk penonton," kata Hariansya, selaku koreografer tari .
Dikatakannya bahwa "Eroh Begenjoh" adalah bahasa Kutai yang berarti ramai dan bersuka cita. Tarian tersebut menggambarkan seni budaya asli yang ada di Kukar yakni tari Jepen khas Kutai, kesenian Dayak Kenyah dan Benuaq.
Hariansya menjelaskan ragam tari yang termuat dalam "Eroh Begenjoh" yakni tari umbul-umbul sebagai lambang pembangunan di Kukar , tari Burung Enggang sebagai simbol kasih sayang dan kesetiaan, Tari Perang menggambarkan kekokohan masyarakat Kukar mempertahankan daerahnya
dalam kedaulatan NKRI.
Sedangkan tari Belian manggambarkan hubungan dengan leluhur, tari Ganatar sebagai simbol kesuburan tanah kutai dan melambangkan kegembiraan, tari Seraong bermakna perlindungan. Serta
tari Jepen melayu Kutai yang santun dan bersahaja serta menunjukkan riang gembira untuk menyambut hajatan besar.
Menurutnya mempersiapkan tari yang berdurasi sekitar 25 menit tersebut melibatkan delapan pelatih tari, dengan dukungan musik dari sanggar seni tari Gubang Art Community.
Sekadar diketahui bahwa Erau tahun ini juga diikuti delapan Negara anggota CIOFF (International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts), yang mengurus masalah pelestarian kebudayaan merupakan sebuah organisasi internasional yang bernaung di bawah UNESCO.
Delapan negara itu yakni Taiwan, Thailand, Yunani, Perancis, Republik Ceko, Belgia, Mesir, dan Korea Selatan.
"Masing-masing negara akan berpartisipasi dengan satu grup seni, kecuali Taiwan yang datang dengan dua grup kesenian, jadi semuanya ada sembilan kelompok kesenian manca negara yang tampil pada Erau tahun ini," terang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kukar , Sri
Wahyuni.
Sri mengatakan, kesenian dari sembilan negara termasuk dari kabupaten kota di Kaltim tersebut akan tampil di pentas kesenian rakyat daerah dan mancanegara yang terbagi di tiga tempat, yaitu dipentas utama yang terdapat di tepi sungai Mahakam kelurahan Timbau, kemudian di arena Kutai Art and Craft Expo, serta di taman pedestrian depan kantor Bupati Kukar.
Hadirnya kesenian dari mancanagara dan tujuh kabupaten kota di Kaltim itu, diharapkan meningkatkan daya tarik pengunjung untuk hadir di Kota Tenggarong, meski pada tahun-tahun sebelumnya, Erau selalu ramai pengunjung.
Menurut Sri, Erau yang disandingkan dengan penampilan kesenian rakyat internasional itu, diharapkan gaung Erau sebagai upacara adat Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura makin tersohor, baik di
Kaltim sendiri, nasional maupun “EIFAF ini menjadi ajang promosi dan sebagai daya tarik pariwisata
daerah.
“Dari gelaran EIFAF ini, tak menutup kemungkinan makin terbuka lebar kerjasama seni budaya dan sektor lainnya antara Kukar dengan negara-negara peserta EIFAF,†katanya. (her)