Dari jumlah tersebut 18.899 petugas disiagakan untuk regional Jawa, Madura dan Bali, 17.995 orang di regional Sumatera dan Kalimantan, serta 11.285 personel untuk regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
"Selain menyiapkan personel siaga, kami juga menyiapkan peralatan tambahan untuk memperkuat keandalan pasokan listrik mulai dari UPS, trafo mobile, hingga genset," kata Wakil Direktur Eksekutif Komunikasi Korporat PLN Agung Murdifi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Agung menjelaskan berbagai langkah pengamanan juga telah disiapkan PLN mulai dari peningkatan kesiapan instalasi baik jaringan, transmisi, distribusi, gardu hubung, juga kesiapan pembangkit dan ketersediaan energi primer, serta kesiapan operasi dan personel.
Berbagai langkah pengamanan itu diharapkan bisa memperkecil kemungkinan terjadi gangguan selama periode siaga dari 18 Desember 2021 hingga 8 Januari 2022.
Berbagai langkah pengamanan itu diharapkan bisa memperkecil kemungkinan terjadi gangguan selama periode siaga dari 18 Desember 2021 hingga 8 Januari 2022.
Sebagai langkah antisipasi, lanjut Agung, PLN juga mempersiapkan 874 unit genset, Uninterrupted Power Supply (UPS), dan Unit Gardu Bergerak (UGB) untuk antisipasi menjaga pasokan listrik di regional Sumatera dan Kalimantan, serta 2.421 mobil dan motor sebagai sarana pendukung untuk menjaga kelancaran dan keandalan pasokan listrik.
Adapun untuk regional timur Indonesia di Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, PLN mempersiapkan 722 genset, UPS, dan UGB sebagai cadangan pasokan listrik, dan 1.446 kendaraan. Sementara itu di regional Jawa, Madura, dan Bali, PLN menyiapkan 761 unit genset, UPS, dan UGB, serta 1.838 kendaraan.
Tak hanya itu PLN juga mendirikan 2.702 posko yang siap memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan di Indonesia.
"Tentunya di tengah kondisi pandemi COVID-19, kami memastikan SOP Protokol Kesehatan COVID-19 tetap dilaksanakan oleh petugas PLN selama dalam pelaksanaan siaga Natal dan Tahun Baru," ujar Agung.