Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan rencana revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur yang ditolak para pedagang di pasar tersebut akan tetap dilaksanakan.
Revitalisasi atas pasar yang menjual cenderamata khas Kalimantan itu pun tetap dikerjakan oleh PT Gusher Mitra Sejahtera yang berinvestasi sebesar Rp150 miliar.
"Tetap dengan PT Gusher Mitra Sejahtera untuk memberikan jaminan kepastian atas perjanjian yang sudah kita teken bersama," kata Sri Sutantinah, asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Balikpapan, Jumat.
Kerja sama Pemkot dengan Gusher meliputi dua tahap pembangunan. Tahap pertama, yaitu renovasi pasar yang sekarang menjadi Plaza Kebun Sayur dan sudah selesai.
Tahap kedua adalah revitalisasi Pasar Inpres tersebut, yang dikatakan Sutantinah masih perlu sosialisasi dengan para pedagang.
Komisaris PT Gusher Mitra Sejahtera Agung Laksamana optimistis revitalisasi pasar tersebut bisa dilakukan pada 2013.
Dasar optimisme tersebut adalah Gusher mengakomodasi empat masukan dari para pedagang Pasar Kebun Sayur tersebut.
Para pedagang ingin mereka semua, yaitu 641 pedagang, berada di lantai yang sama. Gusher juga diminta tidak mengubah pasar sebagai pasar tradisional menjadi mal, kemudian tidak ada ruko di depan pasar, dan harga jual yang terjangkau pedagang.
"Itu semua kami akomodasi. Jadi, Pasar Kebun Sayur itu nanti akan ada sekitar 1.100 kios yang disediakan untuk para pedagang. Nah, yang 641 pedagang itu nanti akan kami tempatkan di satu lantai," jelas Agung.
Harga kios atau toko, menurut Gusher, untuk kios berukuran 2x2 meter dihargai Rp300 juta dan 2x4 meter seharga Rp450 juta. Khusus ke-641 pedagang eksisting diberikan setengah harga dari harga jual tersebut, yaitu cukup Rp150 juta dan Rp225 juta.
Menurut Sutantinah, mengutip pernyataan para pengurus persatuan pedagang, mereka menolak konsep mal karena takut pasar tersebut kehilangan ciri khasnya yang sudah dikenal wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Karena itu, Pemkot akan menjadwal ulang agenda pertemuan dengan para pedagang, dimana semua pihak terkait akan hadir.
"Mudah-mudahan dengan konsep ini mereka setuju dan pembangunan bisa segera dimulai," kata Sutantinah.
Di sisi lain, menurut Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur (P3IKS) Yuli, para pedagang mengusulkan perbaikan pasar yang dibangun tahun 1980 itu bisa dilakukan oleh pedagang sendiri.
"Kami sudah sampaikan ke Pemkot untuk dijadikan bahan pertimbangan," sebut Yuli.
Dalam usulan renovasi sendiri itu, harga per kios tak sampai Rp100 juta.
Namun ditegaskan oleh Sutantinah, Pasar Inpres Kebun Sayur merupakan aset pemerintah sehingga pedagang tidak bisa melakukan renovasi secara mandiri. Apalagi pemkot telah menyepakati kerja sama dengan PT Gusher Mitra Sejahtera untuk proyek revitalisasi tersebut.
Apabila pemerintah mengingkari secara sepihak, ujarnya, tentu akan berdampak negatif terhadap kepastian hukum investasi di Balikpapan.
"Masalahnya kan pemerintah menentukan sendiri dengan siapa mereka mau bekerja sama tanpa melibatkan para pedagang yang sudah menempati lokasi itu bertahun-tahun. Itu pangkal masalah ini," kata Herry, aktivis pengamat masalah kota dari Format Balikpapan. (*)
Proyek Pembangunan Pasar Inpres Jalan Terus
Jumat, 15 Maret 2013 18:24 WIB
Masalahnya kan pemerintah menentukan sendiri dengan siapa mereka mau bekerja sama tanpa melibatkan para pedagang yang sudah menempati lokasi itu bertahun-tahun