Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pelayanan publik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) dinyatakan telah memenuhi standar ISO 9001:2008.
Hal tersebut merupakan hasil dari audit initial atau penilaian oleh Lembaga Audit Eksternal Worldwide Quality Assurance (WQA) pada 1 Februari 2013.
ISO 9001 merupakan standar internasional yang mengatur tentang sistem manajemen mutu. Adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi. Sehingga ISO 9001:2008 merupakan sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.
Dikatakan Kepala Dinkes Kukar drg Koentijo Wibdarminto, proses untuk meraih sertifikasi ISO 9001:2008 ini telah dilakukan sejak Agustus 2012 yang diawali dengan pembentukan tim persiapan ISO dalam rangka menyiapkan Pelayanan Publik Dinkes berstandar ISO 9001:2008.
"Proses tersebut mulai dari sosialisasi dan membuat komitmen yang kuat dari seluruh Kepala Bidang, Kepala Seksi, hingga staf yang ada bekerja sama dengan fasilitator tim Gama Solution yang diwakili Bapak Komarudin," jelasnya.
Selain proses sosialisasi dan komitmen, lanjut Koentijo, Dinkes juga menyiapkan dan memperbaiki sarana dan prasarana, serta melakukan perbaikan pengadministrasian, pendokumentasian dan pembuatan sasaran mutu yang menjadi kunci dalam mutu pelayanan standar ISO 9001.
Ditambahkan Koentijo, ada beberapa manfaat yang akan diperoleh Dinkes Kukar melalui pelayanan berstandar ISO 9001:2008. Antara lain dapat membantu dalam meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui penyediaan jaminan pelayanan yang lebih baik.
Kemudian nilai kompetisi dan imej lembaga semakin meningkat dengan adanya sertifikasi tersebut. Selain itu, dapat membuat sistem kerja dalam lembaga menjadi standar kerja yang terdokumentasi dan mempunyai aturan kerja yang baik sehingga memudahkan dalam pengendalian.
"Manfaat lainnya adalah dapat berfungsi sebagai standar kerja untuk melatih karyawan yang baru," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, dapat menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan sister manajemen mutu yang ditetapkan. "Serta akan memudahkan Top Management dalam pencapaian target karena sudah dipersiapkannya target yang terukur dan rencana pencapaiannya," urainya.
Manfaat lainnya, tambahnya, yakni dapat meningkatkan semangat dan moral pegawai karena adanya kejelasan tugas dan wewenang atau job description, sehingga pegawai dapat bekerja dengan efisien dan efektif.
"Serta dapat mengarahkan pegawai agar berwawasan mutu dalam memenuhi permintaan pelanggan, baik internal maupun eksternal," kata Koentijo.
Menurut Koentijo, tantangan utama dalam mengimplementasikan standart ISO 9001:2008 ini adalah menjaga keberlangsungan semangat dalam proses perubahan perbaikan yang berkelanjutan sehingga pelayanan mutu berstandar ISO tetap terjaga.
"Jadi perjuangan belum selesai. Karena tantangan berikutnya adalah menjaga agar proses sistem manajemen mutu tetap berjalan agar pelayanan tetap prima," ujarnya. (*)