Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengklaim memiliki sekitar 307.500 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di 10 kabupaten/kota yang dihuni penduduk sebanyak 3,77 juta jiwa.
Kaltim memiliki sekitar 307.500 UMKM," ujar Sekprov Kaltim Muhammad Sa'bani saat pertemuan secara virtual Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia wilayah Kaltim yang dipimpin Menteri Desa PDTT Halim Iskandar dari Jakarta, Rabu.
Rincian UMKM sebanyak itu adalah usaha yang bergerak di sektor kuliner tercatat lebih dari 93.000 unit, industri pengolahan hampir 14.000 unit, sektor kerajinan ada 1.500 unit, sektor perdagangan 170.000, dan sektor jasa terdapat 29.000 unit.
Dengan banyaknya UMKM ini, tentu memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi lokal, karena berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat telah disiapkan oleh para pelaku UMKM.
Melalui "Soft Launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) untuk wilayah Provinsi Kaltim" oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) hari ini, diharapkan menjadi momentum untuk membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.
"Saya meyakini hari ini akan menjadi momentum penting dalam pengembangan produk lokal. Saya yakin UMKM Kaltim mampu terus berkembang seiring gencarnya kampanye mencintai produk sendiri," katanya penuh harap.
Ia mengaku mendukung dan mengapresiasi soft launching oleh Mendes PDTT hari ini, karena kegiatan ini akan menjadi penyemangat bagi warga untuk lebih mencintai yang kemudian membeli produk dalam negeri.
"Momentum ini juga kami harap dapat menambah gairah pelaku UMKM Kaltim dalam berkreasi mencetak produk unggulan untuk menjangkau pasar yang lebih besar, setelah pasar lokal dijelajahi," katanya.
Pandemi COVID-19 dalam dua tahun ini dampaknya masih terasa, yakni terjadinya penurunan ekonomi dan investasi yang kemudian juga berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat.
"Tapi kami tidak diam, kami terus menggali potensi lokal. Melalui produk UMKM seperti kuliner, fashion, kecantikan, bahkan karya seni yang membanggakan, kita terus dorong berkembang dan memanfaatkan teknologi informasi di era digital saat ini," kata Sa'bani.