Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Argentina merayakan 65 tahun hubungan diplomatik dengan slogan “Maju Bersama Tumbuh Bersama” guna mempererat kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Duta Besar RI untuk Argentina Niniek Kun Naryatie membuka secara resmi rangkaian kegiatan perayaan 65 hubungan diplomatik kedua negara dalam resepsi di Wisma Duta, Buenos Aires, Jumat (30/7).
Dalam sambutan pembukaan yang disampaikan melalui keterangan KBRI Buenos Aires, Sabtu, Dubes Niniek mengatakan bahwa selama 65 tahun, hubungan antara Indonesia dan Argentina terus berkembang dengan pesat dan terpelihara dengan baik.
Dikatakannya, Indonesia sangat menghargai dukungan berharga Argentina terhadap keutuhan wilayah NKRI, posisi politik luar negeri Indonesia, dan pencalonan Indonesia di berbagai forum internasional, demikian pula sebaliknya.
Sementara itu melalui rekaman pidato, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar dan Wamenlu Argentina Pablo A. Tettamanti menyampaikan bahwa pemulihan pascapandemi dan kerja sama perdagangan dan investasi adalah dua bidang kerja sama yang harus ditingkatkan kedua negara.
Indonesia dan Argentina akan mendorong kemitraan dan solidaritas global untuk membuat vaksin yang aman dan dapat diakses oleh semua. Di sisi ekonomi, kerja sama perdagangan dan investasi akan terus digenjot, mengingat masih ada potensi besar yang belum tergarap.
Total perdagangan kedua negara yang mencapai 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp27,4 triliun) mencatat kenaikan volume sebesar 7,3 persen dari tahun ke tahun, dan hanya menurun tahun ini akibat pandemi COVID-19.
Bergabungnya Indonesia dan Argentina dalam Kelompok 20 (G20) juga memberi keduanya kesempatan untuk ikut merumuskan arsitektur ekonomi global, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan melakukan upaya mengatasi krisis global akibat pandemi. Apalagi, kedua negara sama-sama mewakili negara berpenghasilan menengah.
Untuk merayakan hari jadi tersebut, KBRI Buenos Aires telah menyiapkan sejumlah program, yakni penerbitan perangko peringatan dan pameran foto virtual.
Perangko peringatan yang akan diluncurkan secara resmi dalam waktu dekat akan memuat gambar bunga nasional kedua negara, yakni melati dan Erythrina crista-galli. Selain itu, perangko juga akan menampilkan gambar Danau Kelimutu dan Bukit Tujuh Warna atau Cerro de los Siete Colores.
Sementara itu, pameran foto virtual menceritakan wajah persahabatan Indonesia-Argentina yang telah terjalin selama 65 tahun.
Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, resepsi hibrid tersebut hanya dihadiri 30 orang dari korps diplomatik, perwakilan Kemlu Argentina, dan friends of Indonesia, sedangkan siaran langsung yang ditayangkan di media sosial KBRI @IndonesiainBA telah ditonton lebih dari 250 orang.
Maju Bersama Tumbuh Bersama
Sejak hubungan diplomatik kedua negara dibuka pada 30 Juli 1956, Argentina selalu menempati posisi khusus di hati masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari kunjungan Presiden Soekarno pada 5 Mei 1959 ke Argentina yang membuka jalan bagi terjalinnya hubungan kedua negara.
Sejak saat itu, hubungan kedua negara menjadi semakin strategis. Hal ini tidak hanya tercermin dari banyaknya kunjungan kenegaraan kepala negara Indonesia atau Argentina, tetapi juga kerja sama yang baik dalam menjaga perdamaian dan keamanan, serta mengatasi krisis global.
Dekade 1990-an ditandai dengan hubungan ekonomi yang semakin meningkat dengan ditandatanganinya sejumlah perjanjian bilateral, antara lain di bidang ekonomi dan perdagangan (1990), peningkatan dan perlindungan penanaman modal (1995), dan pengaturan perbankan di antara kedua bank sentral (1997).
Sejak 2019, Indonesia memberi perhatian khusus kepada wilayah Amerika Latin dan Karibia, termasuk Argentina, melalui Indonesia and Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum. Dari forum ini, diharapkan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Argentina akan terus tumbuh pesat. Apalagi, di tahun 2020, forum ini telah menghasilkan kesepakatan bisnis senilai Rp1,2 triliun.
Dari sisi people-to-people contact, masyarakat kedua negara terus berupaya mengenal satu sama lain.
Sekolah Republik Indonesia di Provinsi Buenos Aires (Escuela no.146) dan Misiones (Escuela no.656), mengajarkan alat musik tradisional seperti angklung dan gamelan, hingga tarian tradisional dan busana adat. Salah satu gurunya, Sebastian Nunez, adalah penerima beasiswa seni budaya Darmasiswa dari Pemerintah Indonesia.
Sementara, puluhan misionaris Indonesia yang bekerja di Argentina sejak beberapa dekade silam juga menjadi bagian penting wajah persahabatan Indonesia dan Argentina. Mereka melayani umat di rumah-rumah ibadah dan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sosial. Nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh para misionaris Indonesia membantu komunitas di Argentina tumbuh lebih kuat.