Samarinda (ANTARA) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan studi banding ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk mempelajari cara pengelolaan distribusi LPG 3kg di Kota Tanjungpinang.
"Kementerian merekomendasi kami untuk belajar soal distribusi LPG 3 kg ini ke Kepri, khususnya ke Kota Tanjungpinang, Kepulauam Riau," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor dihubungi dari Samarinda, Senin.
Roby menambahkan selain pengelolaan LPG tersebut, pihaknya juga menyerap informasi tentang implementasi kebijakan industri dan perdagangan yang berkaitan dengan regulasi pusat dan kebijakan daerah,
"Jujur kami harus banyak belajar dari Provinsi Kepulauan Riau karena di sini banyak berkembang industri, dimana tujuan pasar dan perdagangannya adalah ekspor. Ini harus kita pelajari dari Kepri," kata Roby.
Roby mengatakan bahwa wilayah Kaltim juga banyak menghasilkan sektor UMKM dan industri, meski sayangnya belum semuanya bisa sukses menembus pasar manca negara.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau Burhanuddin mengungkapkan provinsi dengan semboyan "Berpancang Amanah, Bersauh Marwah" itu memiliki 29 kawasan industri di Batam, 2 kawasan industri di Bintan.
Industri unggulan di Kepri antara lain industri elektronika dan telematika, industri pembangkit energi, mesin dan perlengkapannya, industri alat transportasi, industri pangan dan pangan fungsional, serta industri farmasi, kosmetik dan alat-alat kesehatan.
"Sepanjang Januari-Mei 2021, neraca perdagangan Provinsi Kepri surplus US$ 33,74 juta. Ekspor kami US$ 6,328 miliar sementara impor US$ 6,294 miliar," ungkap Burhanuddin.
Desperindag Kaltim timba ilmu pengelolaan LPG 3KG di Kepri
Senin, 21 Juni 2021 21:39 WIB
Jujur kami harus banyak belajar dari Provinsi Kepulauan Riau karena di sini banyak berkembang industri, dimana tujuan pasar dan perdagangannya adalah ekspor. Ini harus kita pelajari dari Kepri,