Samarinda (ANTARA Kaltim) – Musim hujan yang melanda Kota Samarinda belakangan hari ini, tentu mengakibatkan banjir di beberapa titik kota. Salah satu titik terparah yang terjadi yaitu di Jalan KH Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Utara, tepat di depan Kantor Polsubsektor Samarinda Utara.
“Banjir parah di Samarinda, khususnya di daerah Sempaja membuat saya prihatin. Bahkan mobil saja tidak bisa melintas karena ketinggian banjir yang mencapai dada orang dewasa. Saya merasa miris saat meninjau kondisi banjir di sana,†kata Yahya Anja, politikus Partai Demokrat.
Kelumpuhan nyaris dirasakan warga sekitar terjangan banjir. Dampaknya terasa pada arus lalu lintas yang menjadi macet parah, baik dari maupun ke kota. Beberapa pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di sekitar Sempaja mengaku memutuskan libur.
Bahkan tidak sedikit pengendara roda dua yang harus turun dari kendaraan dan harus mendorongnya akibat mengalami gangguan mesin.
Yahya, wakil Ketua Komisi IV mengatakan, permasalahan banjir harus serius ditangani, dicarikan solusi untuk memperkecil persoalan. Upaya penanggulangan banjir harus terus dikerahkankhususnya pada daerah Sempaja.
Warga setempat menyebut banjir seperti ini seakan sudah menjadi tradisi setiap musim penghujan. Peninggian badan jalan melalui proyek semenisasi juga dinilai tidak berpengaruh pada ketinggian air. Warga meyakini hal itu terjadi akibat buruknya sistem drainase yang hingga kini belum mendapat perhatiaan serius dari Pemerintah Kota Samarinda.
“Diharapkan, kelancaran dapat tercipta dengan menyuguhkan sistem infrastruktur yang layak juga merata sehingga permasalahan ini dapat cepat terselesaikan. Disayangkan sekali, jika adik-adik mahasiswa memutuskan meliburkan perkuliahan mereka hanya karena banjir di setiap hujan deras tiba,†tutupnya. (Humas DPRD kaltim/adv/rid/oke)
Banjir Hambat Mahasiswa Timba Ilmu
Rabu, 24 Desember 2014 19:08 WIB