Samarinda (ANTARA) - Korea Environmental Industri & Technologi Institute (KEITI) jajaki kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana menambah pasokan air bersih, khususnya di wilayah Kacamatan Sambutan.
“Korea Environmental Industri & Technologi Institute tertarik berinvestasi dalam penyelesaian pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Kapih,” kata Direktur Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, Nur Wahid Hasyim di Samarinda, Selasa,(15/6).
Ia mengatakan keberadaan investor asal negeri ginseng tersebut untuk membantu melengkapi sarana dan prasarana dalam mempercepat penyelesaian Instalasi Pengolahan Air Sungai Kapih. Termasuk teknologi yang akan digunakan dalam pengelolaan air layak minum dari segi medis menurut versi mereka.
Nur Wahid menjelaskan model kerja sama yang akan lakukan masih dalam tahap penjajakan. “Yang jelas Bapak Wali Kota menginginkan, investor bisa masuk dan tidak mengharapkan kucuran dana dari APBD Kota Samarinda,” katanya.
Mereka nantinya bekerja murni dengan dana sendiri. Karena jika selesai proyeknya, bisa saja mereka yang bakal menjadi operatornya, terkhusus pada IPA Sungai Kapih.
Lanjut Nur Wahid karena Korea Environmental Industri & Technologi Institute asal Korea sifatnya menambah investasi dengan membangun teknologi. Jadi mereka yang paham, sehingga tak salah jika Wali Kota menunjuk investor itu sebagai operator pelaksananya dalam memberikan pelayanan pendistribusian air bersih dari IPA Sungai Kapih.
Sementara Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun mengaku sangat optimis jika Korea Environmental Industri & Technologi Institute mau berinvestasi di pengelolaan air bersih Sungai Kapih.
“Selama di Samarinda, investor tersebut sudah melakukan penelitian dan survei kajiannya bersama Perumdam Tirta Kencana di lokasi tersebut,” katanya.
Wali Kota mengungkapkan untuk finalisasi kerja sama, pihak investor akan mengundang dan melakukan Pembahasan pada tanggal 26 Juni di Jakarta.
“Jika ada kesepakatan maka, sistem share yang akan mereka terima dari kerjasama tersebut,” katanya.
Andi Harun menaruh harapan apabila investastor nanti sudah melakukan investasi di IPA Sungai Kapih, penyelesaian pekerjaaannya dalam waktu empat hingga enam bulan ke depan. Sehingga air dari hasil sistem teknologi penyediaan air minum yang mereka siapkan bisa langsung didistribusikan ke pemukiman warga di wilayah Sambutan.