Jakarta (ANTARA) - Pakar kebugaran yang juga mantan atlet binaraga Indonesia Ade Rai menyoroti masalah kelebihan berat badan yang dialami para atlet terutama pada masa pandemi COVID-19.
Menurut Ade Rai, masalah kelebihan berat badan itu disebabkan oleh keterbatasan atlet dalam melakukan latih tanding (sparring). Belum lagi sehubungan dengan adanya pandemi, porsi latihan juga dipastikan berkurang dari biasanya.
“Tantangan atlet di masa pandemi adalah keterbatasan dalam melakukan sparring. Tetapi dalam situasi saat ini semua serba dibatasi. Ini juga menyebabkan atlet kurang latih tanding dan berat badan bisa naik," kata Ade Rai dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Kondisi serba keterbatasan itu pun menyebabkan atlet lebih banyak menggunakan waktunya di rumah atau di pelatnas. Hal tersebut, menurutnya, tentu berpengaruh pada perubahan pola makan sehingga berat badan pun naik.
Dengan kelebihan berat badan, maka otomatis beban jantung pun dinilainya akan ikut meningkat. Demikian juga dengan beban persendian.
“Berat badan naik, karena kebiasaan makan, jadi karbohidrat berlebihan. Dengan kelebihan berat badan, maka otomatis beban jantung meningkat. Begitu juga beban persendian yang ikut meningkat. Sehingga atlet menjadi cepat lelah dan performa tidak bisa maksimal," tambah Ade Rai yang merupakan alumni SMA Kanisius 1989 itu.
“Jadi memang sikap disiplin sangat diperlukan oleh atlet di masa pandemi ini. Atlet harus bisa secara proporsional mengatur pola latihan dan pola makan karena di masa pandemi ini pengawasan kurang, butuh kedisiplinan mandiri,” pungkasnya.