Bontang (ANTARA) - Memperingati Bulan K3 Nasional (BK3N) Tahun 2023, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) gelar seminar kesehatan bertajuk “Healthy Living with Smart Goals” bagi para karyawan dan keluarga.
Kegiatan ini menghadirkan praktisi kesehatan Ade Rai, berlangsung di Ruang Wijaya Kusuma Kantor Pusat Pupuk Kaltim, Kamis (12/1/2023).
SVP SDM Pupuk Kaltim Endang Murtiningsih, mengungkapkan kegiatan ini rutin digelar perusahaan dalam rangka BK3N, sebagai upaya mendorong pola hidup sehat bagi insan perusahaan beserta keluarga.
Sebab kesehatan menjadi faktor penting dalam menunjang kinerja serta produktivitas, sehingga butuh perhatian khusus untuk penanganan berbagai persoalan kesehatan yang berpotensi terjadi.
Melalui kegiatan ini diharap pengetahuan dan pemahaman karyawan terhadap pola hidup sehat dapat semakin meningkat, dan mampu terimplementasi secara optimal di lingkungan Pupuk Kaltim.
"Dengan seminar ini, karyawan dapat mengetahui lebih dalam terkait fakta-fakta kesehatan dan pola hidup sehat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Endang.Sejalan dengan tema BK3N 2023 "Terwujudnya Pekerjaan Layak yang Berbudaya K3 Guna Mendukung Keberlangsungan Usaha di Setiap Tempat Kerja", Pupuk Kaltim menaruh perhatian khusus terhadap kesehatan karyawan serta implementasi K3 di seluruh aspek bisnis secara berkelanjutan.
Untuk itu, pada peringatan BK3N tahun ini Pupuk Kaltim akan menggelar sejumlah agenda yang melibatkan karyawan beserta keluarga hingga masyarakat umum, guna mendorong penerapan budaya K3 agar menjadi bagian dalam aktivitas sehari-hari.
Utamanya di internal perusahaan, seluruh karyawan Pupuk Kaltim didorong untuk senantiasa mengutamakan kesehatan untuk mencapai kinerja maksimal, melalui berbagai strategi dalam mempertahankan pola hidup sehat.
"Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan oleh karyawan beserta keluarga, diharap semakin berdampak signifikan terhadap optimalisasi kinerja dalam mendukung keberlanjutan perusahaan," tambah Endang.
Ade Rai selaku narasumber menyampaikan, kesehatan bukan dijadikan sebagai sebuah tujuan, namun lebih kepada syarat fundamental dalam hidup.
Dimana hal tersebut akan menuntun kepada sebuah pemahaman dalam mewujudkan suatu kepatuhan untuk menjadi disiplin, sehingga apapun yang dikerjakan dapat menjadi lebih optimal.
Menurut Ade, banyak yang berpikir bahwa usia tua identik dengan sakit-sakitan.
Padahal sakit sejatinya merupakan investasi buruk yang dilakukan oleh seseorang sejak usia muda, yang berujung pada akumulasi akibat dari investasi yang tidak baik dengan sakit sebagai apresiasinya.
"Biasanya sesuatu yang sudah kita miliki, dirasa tidak menarik. Namun saat kehilangan itu, baru menjadi hal yang menarik bagi kita. Demikian pula dengan sehat, saat kita masih memilikinya maka hendaknya bisa dijaga," tutur Ade Rai.
Pemilik nama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai ini melanjutkan, tubuh ibarat sebuah rumah dan sehat bisa didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat kesenangan dalam tubuh.
Maka dari itu memilih material yang baik bagi tubuh sangat penting, salah satunya menjaga pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Hal ini mengingat masing-masing orang membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda, sesuai dengan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, kebutuhan nutrisi dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal yang secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada kinerja dan energi fisik yang dimiliki.
"Maka untuk mendapat nutrisi atau gizi seimbang, yang pertama dipahami adalah mengerti tentang fungsi dan kebutuhan nutrisi, serta nilai gizi dari tiap makanan yang tersaji seperti pada makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari," terang Ade Rai.
Pada kesempatan itu, Ade Rai turut membeberkan sejumlah kiat dalam mendorong pola hidup sehat bagi karyawan Pupuk Kaltim, salah satunya memilih makanan dengan nutrisi yang tepat bagi tubuh.
Selain itu, master of trainer body builder ini juga membagikan resep diet sehat secara sederhana, serta olahraga harian yang bisa diimplementasikan guna menekan obesitas yang banyak berpotensi terjadi di masyarakat dan kalangan pekerja. (*)