Samarindap (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdou Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, dr David Hariadi Masjhoer mengakui, kondisi ruang rawat inap pasien COVID-19 di rumah sakitnya penuh.
"Memang saat ini ruang perawatan COVID-19 di RS kami beberapa hari ini penuh terus," kata dr David Hariadi Masjhoer di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis.
David mengatakan, pihaknya telah menyiapkan total 65 tempat tidur. Namun, itu terbagi, untuk perawatan COVID-19, perawatan ibu hamil dengan COVID-19, perawatan pasien baru lahir dengan COVID-19, pasien cuci darah dengan COVID-19 dan ICU COVID-19.
David mengakui pasien COVID-19 itu sendiri bukan hanya COVID-19 saja, tapi pasien dengan komorbid banyak juga menderita COVID-19.
Karenanya, disebutkan David, dari 60 tempat tidur (bed cccupancy rate/BOR) atau tempat tidur terisi (tingkat hunian) sekitar 80 persen.
Dan jumlah ini, ujarnya, kalau menurut ketentuan atau secara teori sudah kelebihan kapasitas.
"Sebab menurut standar, kalau 60 - 70 persen BOR itu terisi, sudah ideal. Kalau 80 persen, hampir terjadi over (kelebihan)," sebutnya.
Oleh karenanya, lanjut David, pihak AWS terus berupaya menyiasati agar pasien baru COVID-19 bisa tertampung.
Ia mengatakan sejumlah pasien meskipun kondisi masih perlu pengawasan tapi ketika hasil swabnya negatif maka segera dipindahkan ke zona hijau.
Tujuannya adalah zona merah ini agar selalu ada buffer untuk tempat tidur kosong bagi pasien baru dan datang dalam kondisi perlu perawatan
"Untuk pagi tadi ini aja, saya mendapat laporan ada 8 pasien menunggu di UGD untuk masuk ke ruang perawatan," jelasnya.
Ia menambahkan walaupun jumlah pasien COVID-19 terus bertambah sebab kondisi pandemi ini, namun pihak AWS terus berupaya memberikan pelayanan maksimal.