Balikpapan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Balikpapan menyediakan uang tunai Rp624 miliar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru 2020.
Uang tersebut disediakan dalam uang pecahan besar (UPB) yang terdiri atas pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 sejumlah Rp603,27 miliar, uang pecahan kecil (UPK) yang terdiri atas pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000 dan uang logam Rp1.000, Rp500, Rp200, Rp100 dengan nilai seluruhnya Rp21,41 miliar.
“Masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil dapat melakukan penukaran uang pada bank pilihannya masing-masing,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Bimo Epyanto di Balikpapan, Jumat.
Untuk uang pecahan besar tersedia setiap waktu di berbagai anjungan tunai mandiri.
Ia juga menegaskan bahwa BI akan terus menyediakan uang layak edar dalam jumlah yang memadai dan higienis bekerja sama dengan perbankan. Bank Indonesia juga senantiasa menjaga keberlangsungan operasional sistem pembayaran, baik tunai maupun nontunai, untuk mendukung pemulihan perekonomian nasional.
Pada kesempatan ini, Bimo mengimbau masyarakat cermat dan teliti dalam bertransaksi tunai dan mewaspadai peredaran uang palsu.
Teknik praktis 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang untuk mengetahui keaslian uang, katanya, agar selalu dipraktikkan warga.
“Uangnya juga jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, dan jangan dibasahi,” lanjut Epyanto ketika menjelaskan tentang 5J.
BI juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan transaksi nontunai. Fasilitas digital banking, uang elektronik, aplikasi dengan QR Code yang sudah sesuai standar QRIS, penggunaan kartu debet atau kredit melalui mesin EDC, sudah banyak tersedia di berbagai tempat untuk menyelesaikan transaksi.
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Balikpapan melayani tiga wilayah di Kalimantan Timur, yaitu Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.