Balikpapan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan petakan daerah rawan bencana kebakaran di saat bulan Ramadhan.
"Kami sudah memetakan dan telah memberikan imbauan kepada warga pada 27 dan 28 Februari lalu ," kata Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, Rabu (5/3).
Ia menyebutkan daerah yang memiliki tingkat kerawanan paling tinggi adalah di kawasan Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Timur, Balikpapan Kota, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Utara yang merupakan kawasan padat penduduk dan memiliki wilayah yang luas dan perlu diwaspadai .
Menurutnya, bila melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2024, Balikpapan Barat memiliki tingkat kepadatan sebanyak 441 penduduk dengan luas wilayah sebesar 192,88 kilometer persegi.
Kemudian Kecamatan Balikpapan Timur sebanyak 1.583 dengan luas 119,16 Kilometer persegi, Kecamatan Balikpapan Utara berada di angka 765 dengan luas cakupan sebesar 138,24 Kilometer persegi.
Selanjutnya Kecamatan Balikpapan Tengah sebanyak 14.619 jiwa dengan luas wilayah 10,83 Kilometer persegi, serta Balikpapan Kota sebanyak 8.813 dengan luas wilayah 11,10 Kilometer persegi.
Sedangkan untuk Balikpapan Barat meskipun tingkat kepadatan masih jauh dengan wilayah lainnya namun memiliki kawasan yang cukup luas, serta kerap terjadi kebakaran besar di sana meskipun tahun lalu nihil kejadian di kawasan tersebut.
Contohnya bila terjadi kebakaran di Kawasan Kariangau, kawasan yang dihuni sejumlah perusahaan besar dan sejumlah penduduk. Untuk mencapai kawasan tersebut harus melintasi sejumlah kecamatan lainnya mengingat kawasan Balikpapan terputus oleh perairan.
Menurutnya jika berkaca dari tahun lalu, terdapat lima peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Balikpapan selama Ramadhan yakni di Balikpapan Timur menghanguskan 7 bangunan, Balikpapan Kota menghanguskan 58 rumah.
Kemudian di Balikpapan Tengah menghanguskan 12 bangunan, masing-masing 6 bangunan di Gunung Sari 6 Rumah dan Sungai Ampal 6 bangunan, serta sehari menjelang lebaran di Balikpapan Selatan 1 bangunan terbakar.
Usman menjelaskan, sebagai langkah antisipasi kejadian agar tidak terulang kembali, BPBD Balikpapan menyiapkan sebanyak 300 personel yang berjaga di 6 Unit Pelaksana teknis dari 6 Kecamatan di Kota Balikpapan. Mereka selalu siap siaga.
Selain itu, katanya pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) sebagai perusahaan daerah yang menyiapkan pasokan air.
"Kami berkoordinasi untuk pemanfaatan hidran serta mencari sumber-sumber air seperti sumur-sumur di masyarakat," tuturnya.
Usman menambahkan, itu juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyuplai air bila terjadi kebakaran di wilayah mereka.
Seiring dengan perkembangan Kota Balikpapan yang kini telah banyak memiliki gedung bertingkat, BPBD kerap melakukan pemeriksaan khususnya untuk sistem penyiraman air otomatis (sprinkler).
"Kami hanya memiliki satu mobil tangga (sky lift) untuk itu kami minta pemilik gedung memastikan sprinklernya berfungsi dengan baik," pintanya.
Usman mengimbau selain kebakaran, masyarakat juga harus mewaspadai bencana lainnya mengingat saat ini hujan dengan intensitas tinggi masih sering terjadi di Balikpapan, terutama yang tinggal di kawasan berbukit harus waspada pergerakan tanah.