Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memantau harga barang kebutuhan pokok di seluruh kabupaten dan kota di daerah ini setiap hari, untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan makanan pokok saat Ramadhan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim Ali Wardana, di Samarinda, Selasa, menjelaskan dari hasil pantauan, sebagian besar harga kebutuhan pokok terpantau stabil.
Namun, terdapat kenaikan harga pada komoditas cabai, khususnya cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Kenaikan ini mulai terasa sejak pertengahan Februari 2025.
"Kenaikan harga cabai ini terpantau mulai pertengahan Februari. Sebelumnya, harga sempat naik dan turun pada akhir tahun menjelang natal dan tahun baru,” ujar Ali Wardana.
Ali menuturkan setelah intervensi pemerintah melalui pasar murah dan operasi pasar, harga kembali turun hingga Januari. Namun di Ramadhan ini, ada pergerakan naik yang terus kami pantau.
Menanggapi kenaikan harga tersebut, pemerintah pusat dan daerah telah mengambil langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah operasi pasar yang dilaksanakan di Kantor Pos. Operasi pasar ini diadakan di 16 titik Kantor Pos di Samarinda dan 20 titik di Balikpapan.
"Kami berupaya mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah, bahkan menghilangkannya. Ini adalah cita-cita besar kami," katanya lagi.
Koordinasi antarpemangku kepentingan di Kaltim juga terus ditingkatkan, terutama melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). TPID berperan aktif dalam melakukan langkah-langkah antisipasi inflasi melalui sistem peringatan dini (early warning system).
Pemerintah Provinsi Kaltim mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying).
Ketersediaan barang kebutuhan pokok dijamin aman, dan pemerintah telah mengadakan pasar murah serta operasi pasar di seluruh kabupaten dan kota sebagai alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan barang dengan harga terjangkau.