Peluncuran tersebut diisi dengan penayangan video penyampaian materi oleh narasumber Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa PDTT), Suharso Monoarfa (Menteri PPN / Kepala BAPPENAS), Denis Nkala (Regional Coordinator and Representative Asia Pacific Office UNOSSC), Isran Noor (Gubernur Kalimantan Timur), M. Syirajudin (Kapala DPMD Kalimantan Timur), Herlina Hartanto (Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara), dan Ryan Sugiarto (Ketua Yayasan Sanggar Inovasi Desa).
“Program yang di lluncurkan penting dan strategis untuk mengoptimalkan keterlibatan aktif dari para champions ditingkat lokal, regional maupun global untuk mendokumentasikan pembelajaran dan praktik terbaik inovasi desa di Indonesia,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor , Jumat (18/12).
“Program yang di lluncurkan penting dan strategis untuk mengoptimalkan keterlibatan aktif dari para champions ditingkat lokal, regional maupun global untuk mendokumentasikan pembelajaran dan praktik terbaik inovasi desa di Indonesia,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor , Jumat (18/12).
Dia mengapresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya pengembangan program CoE Villages atau Pusat Keunggulan Inovasi Desa serta Akademi Desa/Kampung SIGAP di Kalimantan Timur.
Program tersebut merupakan kerjasama antara DPMPD Pemprov Kalimantan Timur, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama Sanggar Inovasi Desa, Yogyakarta yang didukung oleh Kementerian Desa PDTT, PPN Bappenas dan UNOSSC.
Isran Noor mengemukakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memiliki 841 desa dan tersebar di berbagai kabupaten dan terus didorong percepatan pembangunan desa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi Kalimantan Timur Berdaulat. Oleh karena itu pemprov sangat mendukung berbagai upaya dan inisiatif untuk mendorong Pusat Keunggulan Inovasi Desa dan Akademi Desa/Kampung SIGAP.
Menurutnya dalam mendorong percepatan pembangunan desa tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga mendorong lahirnya dukungan dan kolaborasi para pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, universitas dan lembaga riset, swasta dan pihak ketiga serta mitra pembangunan lainnya bersama-sama mewujudkan desa-desa di Kalimantan Timur menuju desa yang maju dan mandiri.
"Program SIGAP yang bersinergi dengan para pihak di Kabupaten Berau dan beberapa desa di kabupaten lainnya telah mulai menunjukan hasil positif yang berdampak pada peningkatan IDM (Indeks Desa Membangun) di Kaltim," katanya.
Isran Noor berharap agar program CoE Villages dan Akademi Desa/Kampung SIGAP dapat dilaksanakan dengan baik demi mendorong lahirnya sebuah model desa yang unggul dan inovatif dalam melaksanakan pembangunan desa termasuk dalam model pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Ia berharap kelak dapat menjadi sebuah model pada desa-desa lainnya di Indonesia maupun negara lain yang menjadi bagian dari Kerjasama Negara.