Samarinda (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur membuat terobosan baru dalam rangka mempercepat terwujudnya pencapaian perhutanan sosial di wilayah setempat melalui program " Si Pesut Mahakam".
Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Amrulah mengatakan " Si Pesut Mahakam " merupakan singkatan dari Sinergi Perhutanan Sosial untuk Kesejahteraan Masyarakat Hutan.
Ia mengatakan melalui program tersebut diharapkannya mampu menyelaraskan kinerja antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kaltim karena selama ini tiap-tiap OPD bekerja sesuai dengan rencananya masing-masing.
"Diketahui permasalahan perhutanan sosial sangat komplek. Se Kaltim sudah disetujui pemerintah pusat perhutanan sosial seluas 170 ribu hektare, tapi hingga saat ini belum bisa berjalan dengan optimal,” kata Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Amrulah saat membuka peluncuran Si Pesut Mahakam, di Samarinda, Senin.
Dia berharap dengan dukungan lintas sektor maka target perhutanan sosial tersebut bisa berhasil, terlebih perhutanan sosial merupakan salah satu prirotas RPJMD Kaltim 2019-2023 dengan target 32 ribu hektare per tahunnya.
Kepala KPHP Berau Barat Azhar Rudianto sebagai penggagas program Si Pesut Mahakam menyebutkan sasaran dalam program tersebut menuju pelaksana program perhutanan sosial untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat hutan.
"Sudah pasti program pelaksanaan kegiatan lintas sektor sesuai dengan kewenangan masing-masing, " katanya.
Sebagai contoh kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim mewujudkan kesejahteraan masyarakat 200 desa di kawasan hutan bagaimana melalui perhutanan sosial.
Sebanyak 200 desa dimaksud perlu sentuhan melalui pengembangan perhutanan sosial dengan melibatkan DPMPD dalam pendampingan pemberdayaan masyarakatnya.
"Pemangku kebijakan harus bisa bersinergi sesuai sumber daya dengan harapan ke depan tidak ada lagi desa berstatus sangat tertinggal dan tertinggal karena masyarakatnya sudah sejahtera, " katanya.
Plh Kepala DPMPD Kaltim Surono menyambut baik rencana kolaborasi kegiatan tersebut. Menurutnya target program perhutanan sosial sejalan dengan target DPMPD, yakni meningkatkan status Indeks Desa Membangun (IDM) desa di Kaltim.
“Mengentaskan desa berstatus sangat tertinggal dan tertinggal ditingkatkan menjadi berkembang, dan gilirannya bisa meningkat menjadi maju, dan mandiri. Kita dalam lima tahun menargetkan 150 dari 518 desa sangat tertinggal dan tertinggal menjadi berkembang,”katanya.
Dia berharap program perhutanan sosial bisa mendukung peningkatan indikator ekonomi yang dapat mengungkit status IDM desa Kaltim.