Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, menyiapkan hadiah berupa tiga tiket umroh kepada para peserta takbiran di Islamic Center.
Asisten III Bidang Sosial Kemasyarakatan Sekretariat Kota Samarinda, Ridwan Tassa, Jumat menyatakan, pemberian hadiah tiket umroh kepada tiga peserta takbiran itu sebagai upaya merangsang masyarakat agar melaksanakan malam takbiran secara terpusat di Islamic Center.
"Pemberian tiket itu sebagai upaya mengajak masyarakat untuk memeriahkan malam takbiran secara terpusat yakni di Masjid Islamic Center," ungkap Ridwan Tasa.
Selain tiket umroh bagi tiga orang peserta, Pemerintah Kota Samarinda lanjut Ridwan Tassa juga telah menyiapkan berbagai hadiah lainnya diantaranya, satu unit kulkas, TV 29 inci, mesin cuci serta 10 unit kipas angin.
"Hadiah tersebut nantinya akan dibagikan secara gratis kepada warga Samarinda yang yang akan memeriahkan malam takbiran di masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut. Pemberian hadiah ini juga diberikan untuk mengajak semua muslim di Samarinda agar memeriahkan malam takbiran dengan penuh suka cita dan kegembiraan," kata Ridwan Tassa.
Pelaksanaan malam takbiran tahun ini (2012) kata Ridwan Tassa berbeda dari tahun sebelumnya.
Pada Idul Fitri 2012 Pemerintah Kota Samarinda melarang warga menggelar konvoi takbir keliling.
"Hal ini didasarkan pada pertimbangan keamanan, ketertiban dan kesakralan pelaksanaan takbiran itu sendiri. Oleh karena itu kami menghimbau masyarakat agar melaksanakan takbiran secara bersama di Masjid Islamic Center, tanpa harus melakukan pawai atau konvoi," katanya.
"Untuk lebih menyemarakkan malam takbiran nanti itulah Pemerintah Kota Samarinda telah menyiapkan `doorprize` sebagai upaya merangsang warga datang tanpa harus takbiran dengan melakukan pawai keliling," ungkap Ridwan Tassa.
Malam takbiran yang terpusat di Masjid Islamic Center menurut Ridwan Tassa tentunya sangat bermanfaat bagi warga, setidaknya menekan angka kecelakaan lalu lintas yang biasanya marak terjadi pada elaksanaan takbiran.
"Langkah yang diambil Pemerintah Kota Samarinda ini juga untuk menjaga kekhusyukan masyarakat, karena sebagaimana diketahui dalam pelaksanaan pawai tersebut ada sebagian peserta pawai yang bersikap kurang menggambarkan makna sesungguhnya dari malam takbiran itu dengan berhura-hura bahkan hingga membunyikan petasan," kata Ridwan Tassa.*