Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pihak PT Pertamina telah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab ledakan LCT (landing craft tank) yang menewaskan dua anak buah kapal (ABK) di Sungai Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (3/8) sore.
Asisten Manajer Eksternal Pertamina Pemasaran Kalimantan, Bambang irianto, dihubungi dari Samarinda, Jumat (3/8) malam menyatakan, tim tersebut dijadwalkan tiba di Balikpapan pada Sabtu pagi kemudian langsung menuju Samarinda untuk melakukan investigasi terkait meledaknya LCT Gemilang perkasa yang mengangkut 4200 kilo liter premium atau bensin tersebut.
"Tim dari Pertamina pusat dijadwalkan tiba besok pagi (Sabtu) di Balikpapan selanjutnya akan menuju Samarinda untuk melakukan penyelidikan," ungkap Bambang Irianto.
LCT Gemilang Perkasa meledak dan menewaskan dua ABK yakni Amiruddin dan Marzuki serta melukai seorang karyawan Quality Control PT Pertamina Daniel dan Lukman ABK LCT Gemilang Perkasa pada Jumat sore sekitar pukul 15.00 Wita.
Jasad kedua ABK yang tewas yakni Amiruddin dan Marzuki langsung dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie Samarinda sementara dua korban luka, Lukman dan Daniel dievakuasi ke Rumah Sakit Dirgahayu.
Pihak Pertamina, kata Bambang Irianto, belum bisa memastikan penyebab ledakan tersebut.
Dikatakan, sebelum terjadi ledakan, LCT Gemilang Perkasa yang memuat 4.200 kilo liter premium itu tengah melakukan bongkar muat premium di Dermaga Khusus PT Pertamina Unit Pemasaran VI, Jalan Slamet Riyadi Samarinda.
Saat meledak tambah Bambang Irianto, premium yang sudah dipindahkan sudah 4.028 kilo liter.
"LCT itu tengah melakukan bongkar muat premium di Dermaga Khusus PT Pertamina Unit Pemasaran VI, Jalan Slamet Riyadi Samarinda dan sudah memindahkan 4028 kiloliter premium tetapi tiba-tiba terjadi ledakan dari ruang pompa. Api juga sempat membumbung tapi kami (Pertamina) telah melakukan proses pemadaman dengan cepat," katanya.
"Prosedur bongkar muat itu sudah sesuai SOP (standard operating procedure) sehingga untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau faktor lainnya harus dilakukan penyelidikan. Sebelum terjadi ledakan, tidak ada aktivitas selain bongkar muat. LCT itu merupakan milik rekanan Pertamina," ungkap Bambang Irianto.
Dari pantauan, Lukman yang menderita luka bakar cukup parah hingga Sabtu dinihari masih terlihat menjalani perawatan intensif di ruang ICU sementara, Quality Control Pertamina, Daniel menjalani perawatan di ruang Gabriel Rumah Sakit Dirgahayu.
"Kami belum bisa memastikan penyebab pasti ledakan yang menewaskan dua ABK LCT serta melukai dua orang lainnya itu sebab masih dalam penyelidikan," ungkap Kepala Bagian Operasional Polresta Samarinda, Komisaris I Nyoman Mertha Dana.
Saat ledakan terjadi lanjut I Nyoman Mertha Dana, salah seorang korban yang tewas sempat tepental dari LCT tersebut. (*)