Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf mengatakan, pemimpin tidak lahir secara instan tetapi melalui proses.
"Seorang pemimpin tidak dilahirkan secara instan atau langsung jadi tetapi merupakan sebuah proses kerja keras dan belajar. Jadi, apa yang kita capai hari ini merupakan hasil terhadap apa yang telah kita lakukan lima tahun lalu," ungkap Ahmad Mukhlis Yusuf, saat menjadi pembicara pada dialog "Pelangi Ramadhan" yang dilaksanakan menjelang berbuka puasa di Club House Grand Mahakam City, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.
Dirut LKBN ANTARA yang akrab disapa "Emye" itu kemudian mencontohkan kiat sukses Chairul Tanjung yang memulai bisnis kecil-kecilan yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, sepatu serta berbagai barang kebutuhan mahasiswa di kampusnya.
Berkat kerjas kerasnya itulah, lanjut Ahmad Mukhlis Yusuf, alumni Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu mendulang sukses dan saat ini dikenal sebagai pemilik Grup Para dengan bisnis yang mengandalkan pada tiga inti yakni jasa keuangan seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Mega Capital Indonesia serta sukses dengan bisnis hiburan yakni Trans TV, Trans7.
"Jadi, kesuksesan itu bukan juga diraih dari kejayaan orang tua kita tetapi dari mimpi kita sendiri. Setiap manusia harus memiliki mimpi dan itulah yang harus dikelola hingga menghasilkan sebuah keberhasilan," katanya.
"Keberhasilan itu tidak harus punya jabatan seperi bupati atau wali kota tetapi lebih pada peran kita dalam mengambil tanggung jawab di mana kita berada. Seorang guru, karyawan serta apapun profesinya memiliki kesempatan mengambil peran sebagai pelaku atau pemain, tinggal bagaimana keberanian kita mengambil tanggung jawab terhadap resiko tertentu untuk mempengaruhi dan mengubah keadaan menjadi sebaliknya," ungkap Ahmad Mukhlis Yusuf.
Kepemimpinan itu, lanjut Ahmad Mukhlis Yusuf, berlaku pada semua usia dan tidak berlangsung secara turun temurun.
"Tiga unsur yang harus dimiliki seorang pemimpin yakni komunikatif, membangun tim dan mengambil keputusan, serta kecerdasan mengelola emosi. Prinsipnya, pemimpin bekerja untuk melayani orang lain sehingga orang-orang akan mampu mencintai dia," kata Ahmad Mukhlis Yusuf.
Selain Dirut LKBN ANTARA, sejumlah narasumber yang mengisi dialog "Pelangi Ramadhan" digelar 23 Juli hingga 10 Agustus 2012 dimulai pukul 16.00 Wita hingga berbuka puasa bersama di Club House Grand Mahakam City, Jl Shiraj Salman Samarinda itu juga menghadirkan antara lain Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi, anggota Komisi V DPR RI Hetifah Sj Siswanda, Ketua DPP Granat Henry Yosodiningrat, KH Silahuddin Amnur dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Samarinda, Wakil Pemred Kaltim Post Syafril Teha Noer, musikus Purwacaraka, Ketua DPD REI (Real Estate Indonesia) Kaltim Susianto.
Selanjutnya, Pemerhati Sosial dan Lingkungan Hidup Kaltim Niel Makinuddin, Mesdiono dan Tenri Asmarani dari PMI Samarinda, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Sukaca, Ketua Pimpinan Daerah Dewan Masjid Kota Samarinda Yusuf Mugeni, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo HM Faisal, Zulfakar Noor dari Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim, dan Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Arif Prapto Santoso.
Pelangi Ramadhan itu didukung oleh ANTARA News Kalimantan Timur, RRI PRO 2, Dino Radio 90,9 FM, Radio Paras 103,5 FM, Radio Darussalam 89,3 FM, TEPIAN TV serta PMI. (*)