Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu bersama Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Irsan Nahim dan Bupati Berau Makmur HAPK melepas ratusan ekor tukik atau anak penyu hijau di pantai Pulau Derawan, Senin.
Acara pelepasan anak penyu hijau tersebut juga hadiri konsultan "Sail Derawan" Aji Sularso beserta rombongan, Wakil Bupati Berau Ir H Ahmad Rifai MM, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Berau Hj Rohaini MM, unsur muspida, beserta pejabat dinas/instansi terkait.
Pelepasan ratusan ekor anak penyu itu, kata Mari Elka Pengestu, merupakan bagian dari upaya pelestarian penyu hijau yang diharapkan dapat diikuti oleh masyarakat setempat.
Mari Pangestu juga berharap Pulau Derawan dapat dikembangkan sebagai salah satu tempat pariwisata bahari terutama menyelam, dan berikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.
"Jadi, nanti, kalau wisatawan menyelam di Derawan ini, melihat ada keunikan di antaranya penyu hijau, manta, berbagai jenis ikan, dan batu karangnya yang terkaya kedua di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, keunggulan Pulau Derawan ini cocok bagis wisatawan yang hobi memancing, lingkungan dan alam bawah laut masih alami, dan masih banyak lagi yang dapat menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan mancanegara.
Pulau Derawan ini sudah layak dipromosikan sampai ke mancanegara, mengingat infrastruktur yang ada sudah siap dan mendukung, apalagi di sini sudah banyak hotel dan "home stay".
"Sejak beberapa tahun terakhir bupati sudah mengembangkan beberapa pulau yang ada di sini," katanya.
Menurut dia, ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk mempermudah akses wisatawan menuju Pulau Derawan, Maratua, Sangalaki maupun pulau-pulau yang menjadi andalan Kabupaten Berau.
"Salah satunya bandar udara, mengingat akses transportasi di sini masih agak sulit," ujarnya.
Menurut dia, setelah Bandara Kalimarau dilakukan perluasan dan rencana pembangunan bandara di Pulau Maratua, maka ke depan wisatawan yang berkunjung ke Berau khususnya ke daerah wisata tidak lagi mengalami kesulitan.
"Jadi wisatawan yang dari Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia bisa langsung menuju Berau, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas," kata Mari.
Ia menjelaskan, Pulau Derawan sudah masuk dalam program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, satu dari lima belas wilayah daya tarik wisata yang akan dikembangkan sebagai daerah wisata terkelola dan terintegrasi.
"Kita juga punya target, kalau tahun 2011 kira-kira jumlah wisatawan manca negara 2.200 orang, dan wisatawaan nusantara 20 ribu orang, untuk tiga tahun ke depan harus meningkat tiga kali lipat," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata dia, pada 2013 ada beberapa kegiatan yang akan didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di antaranya menyelam untuk usia di atas 50 tahun, lomba fotografi di bawah air, termasuk program "Sail Derawan".
Untuk mengangkat nama Pulau Derawan yang indah ini, katanya, kalau penyelam profesional, pulau ini bukan daerah yang asing karena lingkungannya bersih, alam bawah lautnya indah, dan keaneragaman biota laut.
"Tetapi yang tidak kalah pentingnya, bagaimana daerah wisata ini maju dan perekonomian masyarakat juga meningkat. Warga bisa menjadi pemandu wisata, perajin suvenir, dan menyediakan kuliner. Semua itu harus dikembangkan," katanya.
Ia menambahkan, ada program desa wisata melalui PNPM mandiri, ini sangat penting, karena masyarakat sekitar harus ikut berkembang, seperti daerahnya.
Sehubungan pengembangan daerah wisata, Mari mengatakan ada dukungan dana, termasuk untuk promosi dan kegiatan yang berkaitan dengan program kepariwisataan.
"Saya pesan tetap jaga kebersihan, hindari mencari ikan atau menangkap ikan dengan cara berdampak negatif terhadap kehidupan mausia maupun kehidupan di bawah laut," katanya. (*)