Dana Desa untuk lawan COVID-19 di PPU terserap Rp3,37 miliar

Kabid Pemerintahan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten PPU Nurbayah (ist)

Sejak adanya Instruksi Kemendes PDTT kepada desa pada Maret lalu, kemudian semua desa di PPU sudah membentuk Relawan Desa Lawan COVID-19

Penajam (ANTARA) - Dana Desa (DD) untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, hingga saat ini terserap Rp3,37 miliar, atau sekitar 9 persen dari total Dana Desa daerah itu Rp36,81 miliar.

"Sejak adanya Instruksi Kemendes PDTT kepada desa pada Maret lalu, kemudian semua desa di PPU sudah membentuk Relawan Desa Lawan COVID-19," ujar Kabid Pemerintahan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten PPU Nurbayah di Penajam, Kamis.

Ia menuturkan tahun 2020 sebanyak 30 desa di Kabupaten PPU mendapat alokasi DD total mencapai Rp36,81 miliar. Jika dibagi rata, maka setiap desa memperoleh DD rata-rata sebesar Rp1,2 miliar.

Awalnya, DD tersebut untuk lima bidang kegiatan, pertama adalah untuk bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, kedua untuk pembangunan desa, ketiga pembinaan kemasyarakatan, keempat pemberdayaan masyarakat, serta yang kelima kelima untuk bidang penanggulangan bencana dan keadaan darurat.

Namun, lanjutnya, begitu ada pandemi COVID-19, maka sejumlah kegiatan yang telah disusun harus ditunda karena harus diprioritaskan untuk penanganan wabah, antara lain pembentukan Relawan Desa Lawan COVID-19, kemudian untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) bagi warga miskin yang terdampak wabah.

Menurutnya, pembentukan Relawan Desa Lawan COVID-19 ini berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Desa masing-masing, seperti di Desa Giri Mukti dengan SK nomor 455.4/26/III/2020, kemudian di Desa Babulu Laut dengan SK nomor 32 tahun 2020.

Diantara tugas relawan yang telah dijalankan selama ini antara lain memberikan pemahaman kepada masyarakat mulai dari gejala, cara penularan, pencegahan sesuai protokol kesehatan, dan menghindari penularan melalui droplets.

Relawan juga menyiapkan tempat cuci tangan dan sabunnya, menjelaskan gejala COVID-19 seperti demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, dan letih. Kemudian mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menghindari kerumunan.

"Relawan juga aktif membantu pemerintah desa dalam pendataan warga miskin, pembagian BLT-DD, dan membantu mendistribusikan bantuan sosial lainnya bagi masyarakat miskin terdampak COVID-19. Bahkan banyak juga yang menerapkan jaga secara bergantian di posko desa," ucap Bayah.