Tenggarong (ANTARA) - SMPN 3 Tenggarong menunjukan kepeduliannya terhadap siswanya.yang tergolong kurang mampu dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dikoordinir Kepala SMPN 3 Tenggarong, Sariyani, S.Pd., mereka melakukan penggarangan dana untuk membagikan siswanya paket sembako.
Sariyani meminta semua wali kelas untuk mendata siswa yang kurang mampu/tidak mampu. Kemudian meminta dewan guru SMPN 3 Tenggarong untuk menyisihkan sebagian rezekinya didonasikan pada siswa yang telah didata.
"Ini sebagai bentuk tanggapan sekolah terhadap keluhan orang tua siswa. Ada yang menyebut jangankan membeli kuota internet, untuk beli beras saja sulit dan bisa makan saja sudah syukur," ucap Sariyani saat pemberian paket sembako ke siswa, SMPN 3 Tenggarong, Senin (27/4).
Karenanya dia mengaku berinisiatif melakukan penggalangan dana dan pendataan siswa kurang mamlu dimaksud.
Dalam tiga hari pengumpulan donasi, didapatkan jumlah Rp11.775.000. Donasi tidak hanya dari guru SMPN 3 Tenggarong, tetapi juga dari alumni sekolah tersebut. Salah satu alumni, Kepala Bappeda Kutai Kartanegara, Wiyono yang juga ikut dalam kegiatan ini.
Hasil donasi ini dibelikan paket sembako yang berisi minyak goreng, gula, dan beras. Sariyani berpendapat kalau beras adalah makanan pokok yang harus diutamakan dalam donasi. Karena itu dalam setiap paketnya, siswa mendapat beras 5 kg.
Pembagian sembako dilakukan dalam tiga sesi, yaitu kelas 7 pkl 09.00-10.00, kelas 8 pkl 10.00-11.00, dan kelas 9 pkl 11.00-12.00. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan siswa yang mengambil sembako.
“Kagiatan ini tidak akan berjalan kalau tanpa dukungan guru-guru. Saya mengucapkan terima kasih untuk semua guru dan tata usaha sekolah yang sudah menyisihkan rezekinya untuk membantu siswa di sekolah ini,” lanjut Sariyani lagi.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada alumni yang masih ingat dengan sekolah. Semoga dengan berbagi ini, menjadi amal ibadah kita dan menjadi berkah untuk semua.
Sementara salah satu orang tua siswa menyambut baik pembagian sembako dari sekolah tersebut. Tidak dpungkiri situasi sekarang membawa banyak dampak bagi masyarakat, diantaranya adalah dampak sosial ekonomi.
Demikian juga halnya dengan siswa di sekolah. Pembelajaran daring yang digadang-gadang bisa menjadi pengganti pembelajaran di sekolah, ternyata sebaliknya. Pembelajaran daring menambah beban sebagian orang tua.
“Jangankan membeli kuota, membeli beras saja sulit. Bisa makan tiap hari sudah bersyukur,” demikian salah satu keluhan yang muncul dari orang tua siswa.
SMPN 3 Tenggarong Bagikan Siswanya Paket Sembako
Senin, 27 April 2020 18:18 WIB
Dalam tiga hari pengumpulan donasi, didapatkan jumlah Rp11.775.000. Donasi tidak hanya dari guru SMPN 3 Tenggarong, tetapi juga dari alumni sekolah tersebut