Penajam (ANTARA) - Kampung Inggris di Kelurahan Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang kini masih dalam tahap pembangunan, ditargetkan tuntas pada lima bulan ke depan atau pada Agustus sehingga saat itu juga langsung difungsikan untuk proses belajar-mengajar.
"Sambil menunggu sarana dan prasarana Kampung Inggris selesai, proses belajar-mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak saat ini masih berlangsung dengan menumpang di Pendopo Kelurahan Lawe-Lawe," ujar Ketua Pengurus Yayasan Sansis Children Village, Sandry di Penajam, Rabu.
Untuk pembangunan infrastruktur Kampung Inggris di lahan milik Yayasan Sansis Children Village, sepenuhnya mendapat bantuan dari PT Pertamina (Persero) Revinary Unit (RU) V Balikpapan.
Keinginan Pertamina RU V sebenarnya dalam tiga bulan ke depan seluruhnya sudah selesai dibangun dan langsung bisa difungsikan, namun masih ada toleransi hingga Agustus 2020.
Sejumlah infrastruktur yang dibangun Pertamina RU V merupakan bangunan utama seperti pendopo yang sekaligus menjadi ruang serba guna, kemudian empat ruang belajar, sarana perkantoran, taman dan tempat parkir.
Program Pertamina RU V untuk pengembangan Kampung Inggris ini mendapat apresiasi besar darinya, karena proses belajar mengajar percakapan (conversation) yang ia rintis bersama Siska, sahabatnya, sejak Juli 2017 lalu, kini benar-benar terwujud sesuai angan-angannya.
Dalam memorandum of understanding (MoU) yang diarahkan Pertamina ke Yayasan Sansis, kata Sandry, selain membantu pembangunan infrastruktur Kampung Inggris yang kini sedang berjalan, perusahaan migas tersebut juga akan memberikan pembinaan selama lima tahun ke depan.
"Pembinaan untuk pelatihan berbagai jenis ketrampilan bagi masyarakat sekitar Kampung Inggris akan dilakukan oleh Pertamina RU V secara berurutan yang akan selesai tahun 2025," ujarnya.
Sedangkan untuk tenaga kerja dan instrukturnya, lanjut Sandry, yayasan telah memprogramkan untuk melakukan kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat atau Non Government Organization (NGO) dari Australia dan Amerika.
"NGO dari Amerika dan Australia itu merupakan teman-teman kami juga waktu kuliah. Kami juga akan didukung oleh Natsir Eco School dari Toraja, sehingga secara berkala kami akan mendatangkan tutor untuk melatih anak-anak agar lebih fasih, mereka langsung yang akan mengajarkan conversation," ujarnya.