Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur segera mendirikan posko darurat banjir untuk menyalurkan bantuan sembako bagi ribuan korban banjir di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
"Selasa malam ini kami segera mendirikan posko banjir di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, sebagai pusat komunikasi dan informasi dalam pemerataan penyaluran bantuan sembako dan kebutuhan para korban," kata Kepala Dinas Sosial Kutai Timur, Drs H Mugeni, Selasa.
Kepada ANTARA, Selasa malam, Kadis Sosial H Mugeni mengatakan saat ini telah mengirim sejumlah staf untuk menyalurkan bantuan sembako setelah sebelumnya melakukan koordinasi dengan para ketua RT dan kepala dusun serta para kepala desa.
"Sampai saat ini kami belum mendapatkan data valid berapa jumlah rumah terendam dan berapa jiwa warga yang terisolasi. Tetapi kami berupaya untuk bekerja selama 24 jam dan menyalurkan bantuan sesuai kemampuan dana," katanya.
Sedangkan Kaur Umum kantor desa Sangatta Selatan, Sail mengatakan, berdasarkan data di lapangan, dari 36 RT Se-Desa Sangatta Selatan, sedikitnya 1.129 jiwa warga desa Sangatta Selatan, Kecamatan Sangatta Selatan terisolasi dirumah akibat banjir yang melanda sejak empat hari.
"16 RT di lima dusun paling parah, yakni dusun gunung karet, dusun gunung tehnik, dusun danau kayu manis,dusun masabang dan dusun danau. Selain mengisolasi ratusan warga banjir juga merendam fasilitas umum seperti mushollah, gedung sekolah, termasuk jalan dan gang," kata Sail menambahkan.
Pantauan ANTARA di sejumlah titik banjir di Sangatta Selatan dan Sangatta Utara, nampak puluhan rumah warga terendam hingga tidak bisa memasak selama banjir.
Sejumlah fasilitas umum juga terendam banjir seperti mushollah, jalan dan gang serta trmasuk SMK Hasanuddin harus libur.
"Kami meliburkan siswa karena kondisi banjir terus bertambah, kami tidak mau mengambil resiko," kata Kepala Sekolah Yayasan SMK Hasanuddin, H Yamin Daeng Materru.
Ketua RT 02 dusun danau kayu manis, H Alek, mengatakan, warganya berjumlah 140 Kepal keluarga KK dengan 460 jiwa itu, sembilan puluh delapan persen terisolasi, sisanya dua persen yang tinggal di sekitar jalan umum.
"Terdapat 15 Kepala Keluarga yang benar-benar terisolasi tidak bisa keluar rumah, karena ketinggian air mencapai leher orang tua," katanya sambil menunjuk sejumlah rumah warga dan pemiliknya terkurung di dalam rumah masing-masing.
Haji Alek didampingi tokoh masyarakat Abdul Salam mengatakan, harapannya agar pemerintah dan perusahaan sekitarnya mau turun melihat masyarakat yang terkena musibah banjir dan memberikan bantuan sembako.
Camat Kecamatan Sangatta Selatan Haji Hamka tidak dapat dikonfirmasi, dua nomor ponsel miliknya tidak bisa dihubungi, terkait musibah banjir yang melanda ribuan warganya.
Camat Sangatta Utara Didi Herdiansyah saat dikonfirmasi mengatakan, belum menerima laporan dari aparatnya yang diturunkan melakukan pendataan warga.
"Saat ini saya di lokasi banjir, namun masih menunggu laporan resmi staf saya, soal jumlah KK dan jiwa warga kami yang rumahnya terendam banjir. Yang pasti banyak," katanya. (*)
Pemkab Kutai Timur Dirikan Posko Darurat Banjir
Selasa, 8 Mei 2012 22:41 WIB