Kutai Barat (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0912/Kutai Barat membangun jembatan sementara pengganti Jembatan Sungai Kelian di Desa Kelian Dalam, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang merupakan jembatan penghubung menuju Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
Anggota Kodim bersama masyarakat membuat jembatan sementara untuk menghubungkan akses transportasi untuk kebutuhan logistik dari Kabupaten Kutai Barat menuju Kabupaten Mahakam Ulu yang sempat terputus akibat Jembatan Sungai Kelian ambruk pada Sabtu, 21 Desember 2019.
“Dengan terbangunnya kembali jembatan sementara diharapkan arus transportasi mudik Natal dan tahun baru masyarakat Mahakam Ulu serta jalur logistik dapat berjalan dengan lancar,” kata Dandim 0912/Kutai Barat Letkol Inf Anang Sofyan Effendy melalui rilis yang disampaikan Penerangan Korem 091/ASN, Senin (30/12).
Menurutnya, arus mudik – balik Natal dan tahun baru (Nataru) sedang ramai, sehingga keberadaan jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Mahakam Ulu.
Berdasarkan pantauan di lapangan Dandim, jalan penghubung dua kabupaten yang berdekatan dengan Negara tetangga Malaysia tersebut telah terpasang berupa hamparan tujuh kayu bulat berukuran besar. Letak jembatan berada di RT 3 Kampung Kelian Dalam Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat.
Dia menyebutkan sejumlah anggota TNI dan masyarakat bergotong royong memperbaiki jembatan dibantu oleh satu unit alat berat eksavator untuk mendorong batang kayu utuh (kayu log)ke tengah sungai. Meski sifatnya masih darurat, keberadaan jembatan sementara tersebut sangat membantu untuk akses penghubung warga antar dua kabupaten.
“Kami berharap dengan terbangunnya kembali jembatan tersebut diharapkan arus transportasi mudik Natal dan tahun baru di Mahakam Ulu kembali berjalan lancar,”katanya.
Sekadar diketahui Jembatan Sungai Kelian pada Sabtu, 21 Desember 2019 runtuh. Berdasarkan informasi warga setempat 6 unit mobil membawa barang ekspedisi logistik ke daerah Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahulu melewati jembatan tersebut.
Peristiwa runtuhnya jembatan saat itu sudah 3 mobil membawa barang ekspedisi lolos melewati jembatan, ketika mobil ke 4 yang mau lewat tiba-tiba jembatan runtuh sehingga ke 3 mobil lainnya terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Mahulu.