Penajam (ANTARA) - Populasi ternak sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga Desember 2019 bertambah sekitar 1.000 ekor yang dikembangbiakan melalui metode inseminasi buatan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Pasr Utara, Arief Murdiayatno saat dihubungi di Penajam, Sabtu, mengatakan untuk menambah populasi ternak sapi diterapkan inseminasi buatan secara masif selama sembilan bulan.
"Saat ini populasi ternak sapi Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat 17.079 ekor atau naik 1.000 ekor dari sebelumnya 16.079 ekor yang dikembangbiakan melalui inseminasi buatan," ujarnya.
Inseminasi buatan atau kawin suntik merupakan metode memasukkan sperma ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan alat inseminator.
Metode suntik inseminasi buatan untuk meningkatkan populasi ternak sapi Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut menurut Arief Murdiyatno, mulai dilakukan pada awal 2019.
Faktor pendongkrak populasi ternak sapi lainnya lanjut ia, instansinya juga menerapkan pola pemeliharaan ternak sapi secara insentif dan semi insentif, serta ekstensif.
Dengan demikian target program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) 2019 yang ditetapkan pemerintah pusat dan provinsi jelas Arief Murdiyatno, telah berhasil dipenuhi.
"Target Upsus Siwab itu meliputi inseminasi buatan sebanyak 1.300 ekor, target sapi bunting 910 ekor dan kelahiran sapi minimal 728 ekor," ucapnya.
"Kami upayakan populasi sapi Kabupaten Penajam Paser Utara terus berkembang dan diharapkan tidak ada pengurasan populasi sapi," kata Arief Murdiaytno.
Ia menimpali lagi, tingkat pemotongan sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara masih cukup tinggi, dan dikhawatirkan terjadi pengurasan populasi ternak sapi.
Untuk menjaga populasi sapi Kabupaten Penajam Paser Utara dari pengurasan tersebut kata Arief Murdiaytno, tidak hanya mengandalkan sapi lokal untuk penyediaan daging tapi dikombinasikan dengan perusahaan maupun pelaku usaha.