Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan ayam ternak kepada warga Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayah itu.
"Bantuan ayam ternak harus dipelihara sampai berkembang biak, tidak boleh langsung dijual," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Ristu Pramula di Penajam, Selasa.
Dia menjelaskan, anak ayam nanti yang boleh dijual agar bisa berkelanjutan, pihaknya akan melakukan pantauan secara berkala terhadap penerima bantuan.
Pemerintah provinsi memberikan bantuan ayam ternak warga yang masuk kategori miskin ekstrem itu, lanjut dia, sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Timur.
Bantuan yang diberikan itu berupa ayam ternak jenis ayam kampung berusia empat minggu, serta kandang, dan pakan ayam.
Baca juga: Perumda VNS buka kemitraan sektor ternak ayam petelur dan jagung
Baca juga: Perumda VNS buka kemitraan sektor ternak ayam petelur dan jagung
Selanjutnya Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara bakal menyalurkan bantuan kandang dan pakan ayam terlebih dahulu kepada keluarga penerima manfaat.
"Setelah itu, tahap kedua disalurkan bantuan ayam ternak sebanyak 25 ekor untuk masing-masing warga penerima bantuan," katanya.
Bantuan diberikan kepada sebanyak 40 kepala keluarga (KK) sesuai data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan bangunan yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur itu bisa dibagikan pada akhir Juni 2024.
Baca juga: Pertatonik Sungai Wain padukan ternak BSF dengan lele dan ayam
Baca juga: Pertatonik Sungai Wain padukan ternak BSF dengan lele dan ayam
"Setelah Idul Adha bantuan itu kami salurkan kepada penerima manfaat, dan paling lambat ditarget akhir bulan Juni 2024 sudah dilakukan penyaluran bantuan," katanya.
"Bantuan itu diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara permanen, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dengan mengelola batuan secara baik," demikian Ristu Pramula.