Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), memperkuat penanganan kekerdilan anak (stunting) dengan melakukan berbagai langkah.
"Kami berupaya lakukan penguatan penanganan stunting dengan jalankan sejumlah langkah," ujar Wakil Bupati (Wabup) Penajam Paser Utara Abdul Waris Muin di Penajam, Rabu.
"Percepatan penurunan stunting diperlukan kerja sama dan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah," ucapnya.
Penguatan penanganan kekerdilan anak sangat penting dan menjadi prioritas pemerintah kabupaten, lanjut dia, sejumlah program dan kerja sama dengan instansi atau lembaga lain dijalankan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pemkab Penajam Paser Utara komitmen menjalankan berbagai langkah dan program pencegahan dan penanganan kekerdilan anak, antara lain melalui pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri sebagai bentuk pencegahan stunting sejak dini.
"Kolaborasi dengan elemen masyarakat dan pemerintah kabupaten juga dilakukan memberikan bantuan tambahan makanan bergizi bagi anak stunting," jelasnya.
Pemenuhan gizi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya ibu hamilm menjadi pilar utama dalam pencegahan dan penanganan kekerdilan anak.
Sanitasi juga sangat penting, lanjutnya, karena masih ada beberapa warga yang belum memiliki sanitasi yang memadai. Menurutnya, sanitasi yang buruk bakal berdampak terhadap kesehatan serta salah satu faktor penyebab anak terkena stunting.
Untuk itu pihaknya memperkuat penanganan stunting dengan melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta TNI/Polri.
Melalui kolaborasi itu, pihaknya berhasil menekan angka prevalensi stunting menjadi 11,55 persen pada 2024 atau berada di bawah target nasional, yakni 14 persen.
Abdul Waris Muin mengharapkan seluruh elemen masyarakat turut berpartisipasi menekan angka kekerdilan anak di Kabupaten Penajam Paser Utara.(Adv)