Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur optimistis pembangunan jalan tol Balikpapan- Samarinda bakal rampung dan dioperasikan pada Desember 2019, meski saat ini masih ada tahapan pekerjaan yang belum selesai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim, Taufik Fauzi mengatakan, kekurangan pengerjaan jalan sekitar 2,2 Km dari total keseluruhan pekerjaan sepanjang 99,45 km.
Kekurangan pengerjaan tersebut berada di Segmen V dan Seksi I yang berada di sisi Kota Samarinda.
"Jalan itu belum tersambung karena belum ada badan jalannya. Bangunan jalan yang belum tersambung itu dulu dikerjakan dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim. Ini yang kami perlu rapat untuk membicarakan soal penyelesaian pembangunan jalan 2,2 kilometer itu," kata Taufik.
Meski ada sejumlah pekerjaan yang belum rampung, Taufik tetap optimistis, jalan tol tersebut akan selesai pada Desember 2019 sesuai target yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Kami meminta doa masyarakat Kaltim agar jalan tol ini segera dapat digunakan oleh masyarakat dan dapat memudahkan mobilisasi pergerakan orang dan barang dari Samarinda ke Balikpapan dan sebaliknya," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor juga masih yakin pengoperasian jalan bebas hambatan di Kalimantan Timur tersebut sesuai dengan target pada Desember 2019.
Isran berharap jalan tol pertama di Pulau Kaliamntan itu dapat diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo yang berjanji datang ke Kaltim dalam waktu dekat.
"Kami meminta Presiden Jokowi yang akan meresmikan, kami masih berkoordinasi dengan staf kepresidenan terkait jadwal beliau," kata Isran Noor.
Jalan tol Balilkapan- Samarinda (Balsam) merupakan jalan tol yang direncanakan akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kota Samarinda.
Jalan tol tersebut dibangun sepanjang 99,35 km, dengan nilai investasi Rp14,9 triliun yang sebagian besar didanai oleh pihak swasta.
Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda dimulai sejak era pemerintahan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Pada 12 Januari 2011, proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang awalnya direncanakan sepanjang 99,2km tersebut dimulai.
Proyek tersebut diresmikan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak ditandai dengan pemancangan batu pertama di kawasan Manggar, Balikpapan.
Proyek pembangunan Jalan Tol awalnya dibagi dalam beberapa tahap dan untuk tahap I dilaksanakan dengan dana APBD Provinsi Kalimantan Timur dengan sistem Tahun Jamak (Multy Years Contract) tahun anggaran 2011-2013.
Sedangkan Tahap II diistilahkan dengan paket dan kemudian diubah menjadi Seksi pada saat pengerjaan.
Untuk Seksi 01 dilaksanakan dengan dana APBD Provinsi Kalimantan Timur tahun anggaran 2015-2018 yang terbagi dalam 5 segmen dan dana APBN pemerintah Pusat tahun anggaran 2015-2017 untuk jembatan, sedangkan untuk Seksi 05 dengan dana APBN pemerintah pusat dan bantuan luar negeri.
Untuk Seksi II, Seksi III dan Seksi IV ditawarkan kepada investor yang berminat baik dari dalam ataupun luar negeri dan akhirnya dilaksanakan oleh PT Jasa Marga.
PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda selaku kontraktor membangun seksi II, III dan seksi IV menyatakan bahwa pembangunan jalan tol yang menjadi tanggung jawabnya hampir rampung seratus persen.
Saat ini jalan bebas hambatan sepanjang 99,45 kilometer itu tinggal menunggu uji laik dan operasi sebelum beroperasi pada akhir Desember 2019.
Direktur Utama PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda (JBS) STH Saragi mengatakan, pada November 2019 ini progres konstruksi jalan tol telah mencapai 97,56 persen dan progres pembebasan lahan 99,54 persen.
Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya percepatan agar memenuhi target yang telah ditentukan.
Untuk diketahui, jalan tol Balsam akan menjadi infrastruktur penting seiring rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) juga berencana membangun jalan tol baru menuju IKN yang tersambung dengan jalan tol Balsam.
Pembangunan jalan tol Balsam terdiri atas lima seksi yang mana tiga seksi menjadi porsi JBS dan dua seksi lain porsi pemerintah.
JBS mengerjakan seksi II, III, dan IV sedangkan seksi I dan V digarap dengan dukungan pemerintah.
Saat ini, Seksi II, III, dan IV sedang dalam proses prauji laik fungsi. Sementara itu Seksi I s.d IV juga ditargetkan akan beroperasi fungsional pada Desember 2019.
Pengoperasian jalan tol Balsam bakal memangkas waktu tempuh dari 3-4 jam menjadi 1 jam.