Samarinda (ANTARA) - Anggota DPRD Kaltim Syafruddin mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada dengan maraknya penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat Kaltim saat ini.
Hal ini dibuktikan dari catatan Badan Narkotika Nasional (BBN) RI, bahwa sejak Juli hingga akhir September 2019 ada sekitar 100 Kg narkotika masuk ke Kaltim.
Bahkan target pemasaran bisnis haram ini sudah pada semua kalangan. Karena bukan hanya sekedar menyisir orang-orang dewasa saja, tetapi juga menjadikan anak-anak sebagai target pemasaran.
Oleh karena itu, Syafruddin mengharapkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba agar terus ditingkatkan.
“Banyak warga yang terjebak oleh pergaulan yang salah, akhirnya menjadi pecandu narkoba. Untuk itu perlu adanya partisipasi masyarakat, walau masyarakat tidak masuk pada wilayah penindakan, karena fungsi penindakan adalah kewenangan aparat penegak hukum,” terangnya.
Dia menyampaikan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah upaya-upaya pencegahan, seperti sosialisasi, dan penyuluhan-penyuluhan yang bekerja sama dengan aparatur negara yang menangani masalah ini, seperti Polri dan BNN.
Pasalnya berbagai kasus pengungkapan penyelundupan narkoba yang berakhir di penjara, ternyata belum bisa menimbulkan efek jera bagi para pelakunya. Buktinya kasus-kasus narkoba saat ini semakin meningkat.
“Seluruh generasi penerus bangsa ini harus kita jauhkan dari narkoba dengan lakukan karya untuk Indonesia secara nyata. Sebab jika generasi penerus Indonesia hancur oleh narkoba, maka kesinambungan pembangunan akan terhenti. Oleh karena itu, semua elemen bangsa harus bahu membahu dan bergotong royong agar narkoba bisa diberantas sampai ke akarnya,” ucapnya.