Samarinda (ANTARA) - Pemprov Kaltim melalui RSJD Atma Husada Mahakam mengirimkan sebanyak 46 kontingen mengikuti kegiatan Pekan Olahraga dan Kesenian Rehabilitasi Mental (Porkesremen) dan Jambore Kesehatan Jiwa VII, di Provinsi Bangka Belitung, 2-5 Oktober 2019.
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat mendampingi kontingen Kaltim menyebut, kegiatan memiliki tujuan sebagai upaya mempromosikan kesehatan jiwa kepada masyarakat melalui peningkatan pemahaman kesehatan jiwa.
“Sedangkan tujuan khususnya untuk mengurangi stigma masyarakat tentang kesehatan jiwa dan olahraga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Meningkatkan rasa percaya diri rehabilitan untuk berkarya dan berkontribusi di masyarakat, serta meningkatkan produktivitas rehabilitasi dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap orang lain,” kata Jauhar melalui pesan Whatsapp, Rabu (2/10).
Selanjutnya, kegiatan juga memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan kerjasama antar institusi pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia dan memperkuat jejaring pemberi layanan kesehatan jiwa.
Kegiatan akan dipusatkan di UPTD RSJ Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan pelaksanaan pertandingan olahraga akan dilaksanakan di beberapa venue yang letaknya tidak jauh dari UPTD.
Agenda kegiatan sendiri diawali dengan upacara pembukaan di Stadion Bina Satria Sungailiat Bangka. Porkesremen terdiri dari beberapa kegiatan olahraga antara lain catur, bulutangkis, futsal, bola volley, tenis meja, dan volly pantai, serta pentas seni dan budaya daerah.
Sedangkan Jambore kesehatan sendiri diisi kegiatan lomba kerohanian khusus rehabilitasi seperti adzan, ceramah agama Islam, ceramah agama Nasrani, dan Tilawah Quran. Kemudian pengembangan bakat rehabilitan dan rehabilitas idol, dance cuci tangan, serta pameran hasil kerja rehabilitasi dan bazar.
Selain itu kegiatan dirangkai acara ilmiah dan sidang Organisasi Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (Arsawakoi), pertemuan ilmiah dan sidang organisasi Arsawakoi, rapat koordinasi antar Arsawakoi dan Dinas Kesehatan se Bangka Belitung.
Kemudian diakhiri dengan kegiatan wisata sekitar 700 peserta yang terdiri dari berbagai unsur baik rehabilitan dan praktisi kesehatan, akademisi maupun pemerhati kesehatan jiwa rumah, dan rumah sakit jiwa, rumah sakit ketergantungan obat seluruh Indonesia, serta panti rehabilitasi sosial yang menangani orang dengan gangguan jiwa, dan insan kesehatan dan masyarakat umum yang peduli dengan kesehatan jiwa.
Disisi lain, Jauhar menyebut kesehatan jiwa merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia. Gangguan jiwa menyasar ke seluruh lapisan masyarakat dan ke segala usia.
Salah satu penyebab meningkatnya gangguan jiwa adalah kurangnya akses pelayanan jiwa, kurangnya perhatian, dan terabaikannya karena ketidakpahaman serta kurangnya kepedulian terhadap orang dengan gangguan jiwa.
“Peningkatan kasus gangguan jiwa akan berdampak pada pembangunan kesehatan, menurunnya produktivitas sumber daya manusia, penambahan beban negara, serta kualitas bangsa,” katanya.
Pada umumnya peran serta masyarakat serta sinergi seluruh elemen bangsa merupakan faktor yang berperan penting untuk menurunkan angka gangguan jiwa. Perlu perhatian dan peningkatan upaya preventif dan promotif dalam penanggulangan gangguan jiwa.
Bersama Jauhar perwakilan Kaltim yang ikut mengawal langsung Direktur RSJD Atma Husada, dr. Hj. Padilah Mante Runa, M.Si, MARS dan dr. H. Jaya Mualimin, Sp.Kj., Wadir Pelayanan Medik..