Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Polsekta Samarinda Ilir, Kalimantan Timur, masih terus mendalami pembunuhan yang dilakukan seorang waria terhadap pasangan sejenisnya yang masih duduk di bangku kelas I SMP.
"Kami masih terus mengembangkan kasus ini sebab tidak menutup kemungkinan ada korban lain," ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsekta Samarinda Ilir, Inspektur Dua Agus Setyo, ditemui di kamar mayat RSUD AW. Sjahranie Samarinda, Jumat petang.
Kusno diduga membunuh Adam Sahputra (12), pelajar SMP, pada Minggu, 5 Februari 2012 di rumahnya di Jalan Jalan Lumba-luma Gang 13 RT. 8 No. 30 Kecamatan Samarinda Ilir.
Berdasarkan pengakuan waria yang juga berprofesi sebagai tukang pijat panggilan itu, pembunuhan dilakukan karena cemburu, korban memiliki pacar dan kesal karena Adam minta tambahan uang usai mereka berhubungan intim.
Jasad korban baru ditemukan pada Jumat dinihari sudah dalam kondisi membusuk di belakang rumah Kusno.
"Korban dan pelaku merupakan pasangan sejenis dan mereka sudah berhubungan sudah dua bulan. Kemungkinan, kepolosan korban yang masih duduk di bangku kelas I SMP itu dimanfaatkan oleh pelaku dengan iming-iming uang untuk melampiaskan nafsu. Kami masih menelusuri latar belakang pelaku, terkait kemungkinan adanya orang lain yang pernah memiliki hubungan dengan Kusno," kata Agus Setya.
Polisi lanjut dia menghimbau masyarakat agar melapor jika ada salah satu anggota keluarganya yang hilang.
"Kami mengimbau masyarakat agar segera melapor jika ada anggota keluarganya yang hilang untuk kemudian dikonfrontir dengan Kusno," ungkap Agus Setya.
Ditemui di Pos Polisi Subsektor Mulawarman, Jumat petang, Kusno mengaku hanya menjalin hubungan dengan Adam Sahputra.
"Sebelum menjalin hubungan dengan dia (Adam) saya beberapa kali berganti pasangan sejenis namun tidak sampai saya bunuh, sebab baru dengan Adam kami menjalin hubungan serius. Saya melakukannya karena Adam mengaku akan setia tetapi ternyata dia punya pacar wanita dan dia mendesak minta uang lebih," ungkap Kusno.
Orang tua korban, Suryono, yang ditemui di kamar mayat RSUD AW. Sjahranei Samarinda, meminta polisi menghukum pelaku sesuai dengan perbuatannya.
"Kami hanya meminta agar pelaku diganjar sesuai hukum yang berlaku. Selama ini kami tidak menduga kalau Adam berteman dengan orang yang sudah berumur apalagi waria. Memang, dia (Kusno) sering menelepon dan mengirim pesan singkat melalui telepon genggam istri saya tetapi kami menyangka kalau Kusno itu teman sebaya Adam," ungkap Suryono. (*)