Samarinda (ANTARA) - Pengerukan bantaran Sungai Karang Mumus di Samarinda, telah mulai dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Senin (16/7) sore di wilayah Gang Nibung jalan Dr Sutomo, Samarinda.
Program untuk penanganan masalah banjir di Ibu kota Provinsi Kaltim tersebut melibatkan Pemerintah Kota Samarinda, TNI dan aparat kepolisian.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan bahwa pemerintah telah menjalin kerja sama dengan pihak TNI- Polri dalam program pembangunan di daerah ini, salah satunya terkait dengan pengerukan Sungai Karang Mumus.
Menurut Isran persoalan penanganan masalah banjir tidak bisa ditunda-tunda lagi, mengingat dampak banjir sangat dirasakan oleh masyarakat.
Saat ini lanjut Isran, Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyiapkan anggaran sebesar Rp21,9 miliar, khusus untuk pengerukan Sungai Karang Mumus yang mulai dangkal dan disinyalir sebagai penyebab utama banjir di Kota Samarinda.
Untuk pekerjaan tahap awal titik lokasi dipusatkan di gang Nibung, Samarinda dengan panjang kurang lebih 1 kilometer dengan anggaran sekitar Rp1,9 miliar.
“TNI kami libatkan dalam pengerjaan Sungai Karang Mumus karena pekerjaan ini termasuk salah satu perkerjaan darurat sehingga pemerintah bisa langsung menunjuk sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Isran Noor.
Isran menillai melaksanakan tugas sosial juga merupakan tangung jawab TNI, layaknya sedang menjalani laga di medan tempur.
Selain pengerukan Sungai, menurut Isran Pemprov Kaltim juga telah mendesain perumahan layak huni bagi masyarakat Kalimantan Timur.
" Nantinya kami juga melibatkan Pangdam VI Mulawarman dalam proses pekerjaannya. Rumah ini seperti yang pernah saya bangun di Kutai TImur," jelasnya.
Sementara Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto kepada awak media mengatakan bahwa para prajurit TNI siap untuk membantu pengerukan Sungai Karang Mumus.
“Pekerjaan ini memerlukan waktu kurang lebih satu bulan setengah dan kami siapkan personil 60 anggota yang melakukan aktifitas perkerjaan yang ada, pada prinsipnya tidak ada persoalan dengan warga karena kami dibawah sudah melakukan pendekatan maupun sosialisasi,” tegas Pangdam.