Samarinda (ANTARA) - Anggota DPR RI asal pemilihan Provinsi Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian memperingati Hari Kartini dengan menanam pohon di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) Kota Samarinda, sebagai investasi keseimbangan lingkungan yang bisa dinikmati jangka panjang.
"Buku yang paling terkenal dari Kartini adalah Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini berisi tentang kumpulan surat Kartini dan pola pikir demi perubahan. Dari sudut lingkungan, perubahan pola pikir menuju keseimbangan alam pun harus kita wariskan," ujar Hetifah setelah menanam pohon di jalur hijau SKM, Minggu.
Inti dari keinginan Kartini, katanya, mengajak semua kaum wanita Indonesia berperan aktif dalam semua lini kehidupan baik di kehidupan sosial, politik, bermasyarakat, maupun berpartisipasi dalam lingkungan.
Adapun pohon yang berhasil ditanam bersama sejumlah komunitas di Samarinda baik dari kalangan mahasiswa, pecinta lingkungan, dan LSM pada hari ini ada sekitar 600 pohon, sehingga ia berharap pohon yang ditanam itu bisa tumbuh dan turut mengurangi emisi karbon.
Satu pohon yang ditanam di pinggir sungai, lanjutnya, manfaatnya sangat besar bagi ekosistem sungai karena dampaknya sangat luar biasa bagi keseimbangan lingkungan baik di kawasan darat maupun perairannya.
Dari sisi darat maupun tepi sungai, lanjutnya, akar dari pepohonan mampu mengikat tanah menjadi kuat sehingga tidak mudah erosi.
Kemudian dahan dan dedaunan yang tumbuh subur di tepi sungai juga bermanfaat luas karena menjadi daya tarik untuk orang bernaung di bawahnya, termasuk pemancing juga akan betah berlama-lama mencari ikan di bawahnya.
Dari sisi ekologi, organisme yang hidup di bantaran sungai akan berkembangbiak dengan baik jika alam di sekitarnya juga mendukung. Misalnya, keberadaan pohon akan mampu memfilter air yang mengalir melalui akarnya, sehingga air bersih akan dirasakan oleh organisme yang ada.
Sedangkan berbagai jenis ikan yang berkembang di sungai juga akan terus berkembangbiak dengan adanya pepohonan karena daun dan buah juga bisa menjadi makanan alami ikan.
Sementara aneka jenis burung dan satwa yang selama ini hidup di sekitar SKM juga akan semakin berkembang seiring perdunya lingkungan.
"Ini baru satu pohon. Bagaimana jika ada ratusan, ribuan, bahkan jutaan pohon yang tumbuh di sepanjang bantaran SKM, tentu selain untuk membangun ekosistem juga untuk mencetak hutan kota yang masih minim. Saya juga salut dengan teman-teman LSM yang selama ini terus menjaga dan merawat SKM demi kemaslahatan umat dan makhluk di sekitarnya," ucap Hetifah.