Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Gubernur Kaltim mengatakan bidang pendidikan merupakan pembangunan yang diprioritaskan di daerah itu, sehingga ia sangat menyambut baik program Kaltim Mengajar dengan mengirimkan tenaga pendidik ke daerah tertentu.
"Program Indonesia Mengajar sangat bagus, sehingga program Kaltim Mengajar yang telah dilaunching ini saya harap bisa menjadi solusi permasalahan penyebaran guru yang tidak merata di Kaltim," kata Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak di Samarinda, Selasa.
Dikatakan, program ini di latarbelakangi soal penyebaran guru yang tidak merata, terutama untuk daerah terpencil dan perbatasan, sehingga Pemprov Kaltim bersama insan pendidikan merasa perlu melakukan program yang lebih menyentuh masyarakat.
Gerakan Kaltim Mengajar, kata dia lagi, sangat sejalan dengan kegiatan Indonesia Mengajar yang sudah lebih dulu dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia.
Program Indonesia Mengajar adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk memajukan pendidikan di seluruh daerah terpencil dengan mengirimkan satu tenaga pendidik ke suatu daerah, kemudian mengajar berbagi ilmu pengetahuan kepada anak-anak di daerah selama setahun.
Program tersebut tidak menawarkan materi kepada para tenaga pendidik, tetapi lebih kepada tawaran kehormatan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
Program Kaltim Mengajar, katanya, sangat sesuai dengan tiga pilar pembangunan Kaltim yaitu, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan revitalisasi pertanian dalam arti luas.
"Pendidikan selalu menjadi prioritas pembangunan di Kaltim. Kami menyadari dengan segala keterbatasan, sehingga pemerintah daerah terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kaltim," ujar dia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kaltim telah menjalankan beberapa program bidang pendidikan, antara lain wajib belajar 12 tahun, alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD.
Kemudian pemberian beasiswa kepada lebih dari 30 ribu pelajar dan mahasiswa setiap tahun, peningkatan infrastruktur pendidikan dan kesejahteraan guru, serta sertifikasi untuk 12 ribu guru.
Dia juga mengatakan, pembangunan pendidikan di Kaltim bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Terkait itu, maka dia minta semua elemen bersatu dan bersama-sama membangun dan memajukan pendidikan di Kaltim, yakni mulai masyarakat, pihak swasta dan unsur lainnya.(*)