Penajam (Antaranews Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faoek Ishak, menginginkan segera dilakukan peletakan batu pertama (grounbreaking) proyek pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan, kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang.
"Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menunggu arahan dari gubernur terkait kegiatan peletakan batu pertama itu," jelas Nicko Herlambang ketika ditemui Antara di Penajam, Senin.
Ia memastikan pelaksanaan pembangunan jembatan tol penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan akan segera dilaksanakan.
Kegiatan peletakan batu pertama proyek pembangunan jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan tersebut lanjut Nicko Herlambang, sebagai kepastian pelaksanaan pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan.
Peletakan batu pertama proyek pembangunan jembatan tol penghubung sepanjang 7,75 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut dipusatkan di sisi anjungan Pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Pada rapat pemegang saham pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan, menetapkan peletakan batu pertama jembatan tol penghubung tersebut dilakukan di kawasan Pentai Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Pada kegiatan peletakan batu pertama itu, Gubernur Kaltim, Bupati Penajam Paser Utara, serta Direktur Utama Waskita Toll Road, akan menjelaskan secara langsung tahapan pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan," ujar Nicko Herlambang.
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Pemerintah Kota Balikpapan berkoordinasi menyiapkan rencana kegiatan peletakan batu pertama proyek pembangunan jembatan tol penghubung itu, yang rencanannya dijadwalkan pada Mei 2018.
Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto, juga memastikan dalam waktu dekat pembangunan jembatan tol penghubung tersebut akan segera dilaksanakan, karena pembangunan jembatan dari segi penyambung jalan nasional, kelayakan dan kemampuan dinilai layak.
Berdasarkan perencanaan, masa pengerjaan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paserr Utara, menuju Melawai, Kota Balikpapan itu paling lama empat tahun dengan nilai investasi lebih kurang Rp16,2 triliun.
Jembatan tol penghubung di atas Teluk Balikpapan dengan tinggi ruang bebas setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi tersebut, diperkirakan dapat dilalui sekitar 2.078 kendaraan roda empat dan 2.389 kendaraan roda dua per hari.(*)