Samarinda (ANTARA) - Perusahan asal Tiongkok Hongshi Holdings berniat untuk melakukan investasi pembangunan pabrik semen di kawasan Desa Sekerat, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut menyatakan siap menjalin kerjasama dengan PT Kobexindo yang lebih dulu mendapatkan izin industri di kawasan tersebut.
Gubernur Kaltim, Isran Noor menyambut baik rencana investor Tiongkok itu, yang telah memaparkan bakal mampu produksi semen 8 juta ton per tahun di kawasan Sekerat, Kutai Timur.
"Saat ini Pemprov Kaltim masih dalam tahap audiensi sembari melihat keseriusan Hongshi Holdings berinvestasi di Bumi Etam. Namun ia meyakini kerjasama ini akan berlanjut,"kata Isran.
Isran juga mengungkapkan nantinya pabrik semen di Sekerat akan digarap bersama antara Hongshi Holdings dan Kobexindo yang lebih dulu mendapatkan izin di kawasan tersebut.
"Itu akan bekerjasama antara investor China dan Kobexindo, artinya nanti ada saham lokal. sedangkan pemerintah hanya melayani saja," ucapnya.
Sementara Bupati Kutai Timur, Ismunandar menyatakan pihaknya sangat terbuka menerima investasi dari manapun asalkan bertanggungjawab.
Menurutnya dengan masuknya investor Tiongkok di Kutim akan mampu meningkatkan geliat industri di kawasan Pesisir Kutim.
"Ini akan menambah pertumbuhan kegiatan industri di pesisir. Tentu kita harapkan sebagai pusat pertumbuhan baru. Yang sebentar lagi rencana berdekatan adalah KEK MBTK," ungkap Ismunandar.
Terkait izin pabrik semen, Ismunandar berpendapat sudah sejak lama izin pabrik semen beroperasi di kawasan tersebut.
Namun masih perlu memperhatikan aspek lain yang berkaitan dengan pembangunan industri seperti lingkungan dan tenaga kerja.
Ia berharap masyarakat lokal lebih banyak dilibatkan dalam hal tenaga kerja, termasuk mendapatkan transfer ilmu dan teknologi dalam bentuk pelatihan khusus, misalnya dikuliahkan di Tiongkok atau di tempat lain. Sehingga saat kembali ke daerah asal mereka bisa menguasai ilmu teknis terkait pabrik semen.
"Sebagaimana dulu saat saya jadi Asisten II, diserahi tanggung jawab untuk melatih sarjana sebagai tenaga yang siap bekerja di sektor perkebunan.Mereka dikirim ke Malaysia. Sekarang mereka sudah jadi mandor-mandor di perusahaan perkebunan. Tentu hal serupa juga kami harapkan," jelasnya.
Rencananya, nilai investasi yang akan dikuncurkan Hongshi Holdings maksimal sebesar 2,1 miliar USD atau sekitar Rp 29 triliun.
Menurut Ismunandar nantinya Pemkab Kutim akan menyesuaikan besarnya nilai investasi dengan target CSR yang harus dilaksanakan di kawasan tersebut.
"Kami berharap CSR bisa dimaksimalkan untuk penataan kawasan di situ yang kami minta. Karena berdekatan dengan kawasan destinasi wisata yang selama ini jadi tujuan masyarakat, poin ini yang harus diperhatikan dan dibenahi," jelasnya.