Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim menggelar Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI) angkatan ke-2 pada 7-21 Desember 2011, dengan jumlah peserta pendidikan peningkatan profesionalisme wartawan tersebut 30 orang.
"Sekitar 30 peserta itu merupakan wartawan dari berbagai media massa, seperti Tribun Kaltim, TVRI Kaltim, RRI Samarinda, Majalah Eksekutor, dan sejumlah media elektronik lainnya," tutur Ketua PWI Kaltim H Maturidi di Samarinda, Sabtu.
Menurut dia, keberadaan SJI di Kaltim sangat penting, mengingat latar belakang wartawan yang ada di Kaltim lebih banyak bukan dari pendidikan jurnalistik, namun dari berbagai jurusan misalnya jurusan ekonomi, kehutanan, pertanian, sains, sosial, hukum, dan politik, namun memiliki kemampuan menulis menjadi wartawan.
Karena hanya sekadar dapat menulis dan belum pernah belajar khusus, sehingga teknik-teknik dasar jurnalistik, pengetahuan, dan pemahaman filosofi tentang jurnalistik belum begitu meyakinkan.
"Saya rasa dengan adanya SJI Kaltim, maka kekosongan pengetahuan pada wartawan itu mudah diisi. Jika wartawan telah mengikuti SJI maka akan memahami profesinya sebagai wartawan yang baik, bahkan jika nanti ikut uji kompetensi wartawan, Insya Allah 80 persen lulus," ujarnya.
Maturidi yang didampingi sekretarisnya, Intoniswan ini melanjutkan, semua media baik dari radio, koran, televisi, maupun online yang telah mengirimkan wartawannya untuk mengikuti SJI, agar melakukan pemantauan setelah nanti dinyatakan lulus oleh pengelola SJI.
Pemantauan dimaksudkan untuk melihat, apakah wartawan tersebut mengalami kemajuan dalam mencari berita, menulis berita langsung, pendalaman dan penggalian berita, atau justru masih sama seperti saat belum mengikuti SJI.
Semua pengajar atau pemateri dalam SJI adalah dari pusat yang merupakan wartawan senior seperti Marah Sakti Siregar, Uni Lubis, Sabam Siagian, Encub Subekti, dan lainnya.
Tujuan dibentuknya SJI antara lain, meningkatkan profesional wartawan agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab atas profesi yang diembannya. Kemudian memberikan pembekalan agar peserta didik memiliki keterampilan memadai.
Tujuan selanjutnya adalah, meningkatkan wawasan, memperkuat idealisme dan memiliki integritas kuat dalam mengemban tugas dengan benar agar menjadi wartawan yang bertanggung jawab.
Tujuan lain yang tak kalah penting adalah, agar wartawan semakin beretika dan berkepribadian lebih baik, termotivasi untuk terus belajar guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.
Pelaksanaan SJI Kaltim angkatan II tidak berbeda dengan SJI angkatan I, baik menyangkut materi pelajaran maupun waktu pembelajarannya. SJI angkatan II masih diperuntukkan bagi wartawan muda atau yang bertugas di lapangan.
Waktu pembelajarannya selama 8 jam atau dari pukul 08.00-16.00 Wita. Sedangkan instrukturnya 15 orang yang merupakan wartawan senior dari media massa termuka di Indonesia.
"Pendidikan seperti ini tidak akan didapat di sekolah formal maupun lembaga kursus lainnya. Begitu pula dengan manfaatnya dapat langsung dirasakan bagi wartawan sendiri," kata Maturidi. (*)