Long Pahangai (Antaranews Kaltim) - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, tahun ini segera mengelola anggaran senilai Rp150 juta yang dialokasikan oleh Pemerintah Kampung Long Pahangai II.
"Anggaran sebesar Rp150 juta itu sudah kami siapkan dan langsung bisa dimanfaatkan, namun kami masih menunggu proposal pengajuan resmi dari pengurus Bumkam/Bumdes untuk penyertaan modal usaha," ujar Sekretaris Kampung Long Pahangai II, Iskandar Idris di Long Pahangai, Jumat.
Ia menuturkan bahwa berdasarkan kajian yang dilakukan oleh pengurus Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) Isau Lestari Kampung Long Pahangai II, prospek pengembangan usaha awal yang akan dijalankan adalah pengadaan mesin fotokopi dan alat tulis kantor (atk).
Direktur BUMKam Isau Lestari, Hendrikus Hang Jaang mengatakan bahwa berdasarkan kajian sederhana yang telah pihaknya lakukan, tahap awal ini ada dua unit usaha yang bisa dijalankan, yakni fotokopi, atk, dan perlengkapan kantor lainnya, kemudian penyuplai alat pertanian dan kebutuhan pertanian seperti pupuk, obat-obatan, dan lainnya.
Dari dua unit usaha yang dikaji itu, maka usaha yang paling memiliki prospek untuk dijalankan saat ini adalah pengadaan mesin fotokopi dan kebutuhan atk, karena usaha ini akan dapat melayani permintaan sejumlah perkantoran seperti kantor camat, beberapa kantor petinggi, kantor sekolah, hingga para siswa SD, SMP, dan SMA.
Saat ini, lanjut Hendrikus, kajian kelayakan unit usaha yang akan dijalankan sudah dibuat. Bahkan proposal untuk pengajuan penyertaan modal pun sudah dibuat sehingga tinggal diserahkan kepada pemerintah kampung.
"Kajian dan proposal sudah jadi. Dalam waktu dekat segera saya serahkan ke pak petinggi (kepala desa). Saya optimis proposal saya ini bisa diterima petinggi dan Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) karena kajian yang kami buat logis dan berprospek," ujar Hendrikus.
Apalagi sebelumnya ia sudah melakukan koordinasi tentang upaya meningkatkan ekonomi berbasis potensi lokal, sehingga selain mencari potensi yang memiliki peluang untuk meningkatkan ekonomi lokal, maka peran Bumkam juga sangat strategis dalam pengembangannya.
"Dalam upaya pengembangan ekonomi berbasis ekonomi lokal, banyak tantangan sekaligus peluang. Misalnya tantangan kebutuhan pangan yang masih banyak didatangkan dari luar Mahulu. Kondisi ini sekaligus menjadi peluang bagi kita karena banyak bahan baku yang sudah tersedia," katanya.
Misalnya, lanjut dia, dari hal kecil saja bisa dilakukan, yakni kebutuhan gula merah yang masih dari hilir, padahal pohon aren yang merupakan bahan baku gula merah di Long Pahangai cukup banyak, sehingga tinggal diolah agar warga setempat tak perlu membeli dari luar. Termasuk sayur dan kebutuhan pangan lain. (*)