Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Industri pengolahan (manufaktur) besar dan sedang di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan tiga 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen, ini berarti keadaan perekonomian di daerah itu mengalami peningkatan.
"Selama ini Kaltim masih mengandalkan sektor pertambangan, penggalian, dan pertanian, namun sektor industri pengolahan harus terus dipantau pertumbuhannya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Johni Anwar di Samarinda, Rabu.
Ia mengatakan, tujuan pemantauan terhadap industri manufaktur baik yang skala besar maupun sedang itu antara lain, untuk mengukur sekaligus memantau pertumbuhan ekonomi di masyarakat dari waktu ke waktu.
Jenis manufaktur yang mengalami pertumbuhan terbanyak adalah industri makanan dan minuman, sektor ini mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen.
Sedangkan jenis industri kayu dan barang-barang dari kayu justru mengalami penurunan hingga minus 0,04 persen, dan industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia juga turun minus 0,06 persen.
Jika dibandingkan dengan laju peningkatan industri pada triwulan satu dan dua 2011, maka pada triwulan tiga ini terjadi kenaikan cukup jauh, karena pada triwulan dua lalu meningkat sebanyak 3,87 persen ketimbang triwulan pertama.
Kenaikan yang tidak signifikan pada triwulan tiga ini terjadi karena kurangnya ketersediaan bahan baku produksi, misalnya menurunnya industri kayu terjadi, karena dipengaruhi oleh menurunnya ketersediaan kayu sebagai bahan pokok.
Sedangkan produksi makanan dan minuman yang menurun, ternyata dipengaruhi oleh menurunnya produksi udang dan turunnya industri Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit.
Menurut Johni, sektor industri pengolahan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia.
Nilai tambah yang dihasilkan dari industri ini memiliki sembilan sektor ekonomi terhadap pertumbuhan perekonomi nasional, yakni lebih dari satu per empat nilai total Produk Domestik Bruto (PDB).
"Selain memiliki kontribusi cukup besar terhadap PDB Indonesia, industri pengolahaan, juga memiliki andil penting dalam penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat di Kaltim," tutur Johni mengakhiri.(*)