Samarinda (ANTARA Kaltim) - Produksi industri manufaktur atau pengolahan besar dan sedang di Provinsi Kalimantan Timur pada semester II tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif hingga mencapai 4,93 persen, yang menggambarkan perekonomian daerah setempat masih menggembirakan.
"Jenis industri yang memberikan andil besar terhadap pertumbuhan tersebut adalah industri makanan yang tumbuh sebesar 5,51 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Aden Gultom di Samarinda, Selasa.
Pertumbuhan industri makanan yang mencapai 5,51 persen itu, sekaligus mengalami peningkatan produksi lebih cepat dibandingkan triwulan II tahun sebelumnya yang tumbuh hanya 3,37 persen.
Kemudian industri kayu, barang-barang dari kayu, dan barang-barang anyaman mengalami peningkatan produksi 4,55 persen, untuk kelompok industri bahan kimia mengalami pertumbuhan 5,35 persen.
Sedangkan produksi industri mikro dan kecil di Kaltim triwulan II 2015 periode tahunan (y on y) justru mengalami penurunan hingga minus 2,98 persen, sementara secara triwulan (q to q) juga minus 1,23vpersen.
Demi kelancaran ekonomi masyarakat luas, lanjut Aden Gultom, seharusnya industri manufaktur mikro dan kecil mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini di sebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil.
Oleh sebab itu, industri mikro dan kecil dapat lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan pasar.
"Industri mikro dan kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal, karena dapat tanggap menangkap peluang ekspor dalam rangka meningkatkan devisa negara maupun untuk substitusi impor dan meningkatkan persediaan domestik," ujarnya.
Ia menambahkan pengembangan industri mikro dan kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi usaha dan percepatan perubahan struktur, sebagai prakondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih stabil dan berkesinambungan.
Menurut ia, sektor industri pengolahan merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi penentu perekonomian di Provinsi Kaltim, bahkan mempunyai peran penting dalam pembangunan.
Nilai tambah yang dihasilkan dari sektor industri pengolahan merupakan yang terbesar kedua kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim, setelah sektor pertambangan dan penggalian.
Namun demikian, tambah Aden, peranan terbesar dari sektor industri pengolahan masih didominasi oleh industri migas sekitar 18,91 persen, sementara industri nonmigas memberikan kontribusi sekitar 5,62 persen. (*)