Sangatta (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Teguh Budi Santoso menyatakan sebanyak 500 koperasi di daerah itu termasuk koperasi yang sehat.
“Di Kutim jumlah koperasi kurang lebih 2.000, sebagian peninggalan dari Kutai Induk sebelum ada pemekaran Kutim. Pemkab tidak bisa melakukan intervensi karena merupakan badan usaha,” kata Kadis Diskop UKM Kutim Teguh di Sangatta, Senin.
Dia menjelaskan dari 2.000 koperasi tersebut Pemkab Kutim telah melakukan identifikasi pada tahun 2021 hingga 2022, hanya 40 koperasi yang sehat.
Adapun koperasi yang dinyatakan kategori sehat dapat terlihat dari keaktifan anggota yang selalu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), lalu menyampaikan laporan keuangan kepada Dinas, serta terdeteksi dalam Online Daya System (ODS) koperasi.
Kemudian setelah melakukan pembinaan dan pengawasan secara rutin, pada akhir 2023 lalu ada 500 koperasi yang telah mencapai kategori sehat.
Lanjut, dari 500 koperasi tersebut telah terdata secara nasional dan terdeteksi secara ODS koperasi.
Teguh mengungkapkan, pada Hari Koperasi Nasional ke-77 tahun 2024 yang dilaksanakan pada 11-13 Juli di Jakarta. Pemkab Kutim mendapatkan penghargaan sebagai stan terbaik 1.
“Alhamdulillah Bupati Kutim juga mendapat penghargaan sebagai pembina koperasi andalan pada Harkopnas ke-77 lalu,” katanya.
Teguh menambahkan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus melakukan pembinaan dan pengembangan bagi seluruh koperasi yang ada di Kutim agar menjadi koperasi yang sehat.