Samarinda (Antaranews Kaltim) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menyerahkan peralatan pascapanen kepada lima kelompok tani (poktan) di sentra pengembangan komoditas perkebunan karet, agar hasil panennya lebih berkualitas dan harganya lebih baik.
"Bantuan tersebut telah disalurkan pada Selasa (8/5). Peralatan pascapanen karet yang diserahkan terdiri dari pisau sadap, mangkok sadap, ring mangkok sadap, talang sadap, bak pembeku, bahan pembeku lateks, dan saringan lateks," ujar Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad di Samarinda, Jumat.
Didampingi Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Yus Alwi Rahman, Ujang melanjutkan bahwa bantuan yang diserahkan kepada lima poktan tersebut pendanannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Adapun penerima bantuan peralatan pascapanen karet tersebut tersebar di dua daerah, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.
Untuk penerima di Kutai Kartanegara adalah Poktan Rukun Iku di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, kemudian Poktan Harapan Baru di Desa Sambera Baru, Kecamatan Marangkayu, dan Poktan Subur Jaya di Desa Kota Bangun II, Kecamatan Kota Bangun.
Sedangkan dua poktan penerima yang berada di Kota Samarinda adalah Poktan Berkat Usaha dan Poktan Pada Elo yang keduanya berada di Kelurahan Bentuas, Kecamatan Palaran.
Saat menyerahkan bantuan tersebut, lanjut ia, pihaknya sekaligus melaksanakan sosialisasi kepada kelompok penerima bantuan dengan tujuan untuk pemberdayaan dan memacu semangat pekebun agar pengolahan pascapanen karet (lateks) menjadi lebih berkualitas.
Pengolahan produk berkualitas ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 3 tahun 2008 tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bokar (bahan olahan karet rakyat).
Untuk menghasilkan produk bokar berkualitas, maka diperlukan pembinaan dan penerapan jaminan mutu di tingkat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB), sehingga bokar yang dihasilkan dan diperdagangkan memenuhi standar yang dipersyaratkan pemerintah.
Melalui sosialisasi tersebut, tambahnya, peserta diperkenalkan produk baru penggumpal getah karet "SPECTA" yang mempunyai keunggulan bagi petani karet, di antaranya mampu meningkatkan mutu bokar, menambah bobot karet, tidak berbau menyengat, harga menjadi lebih baik, dan ramah lingkungan.
Ia berharap melalui sosialisasi ini, maka petani mampu meningkatkan kualitas bokar bersih yang memenuhi baku mutu sesuai dengan standar yang berpedoman pada SNI 06-2047 (standar bahan olah karet).
"Apabila bokar berkualitas dan sesuai dengan standar mutu, maka akan mendatangkan nilai tambah dan dapat meningkatkan pendapatan bagi petani, sehingga mereka menjadi sejahtera karena harganya lebih tinggi ketimbang sebelumnya," ucap Ujang.(*)