Penajam (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berencana membeli lahan milik masyarakat sebagai lahan alternatif untuk merelokasi 48 kepala keluarga yang menjadi korban bencana tanah longsor di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku.
Kepala Sub Bidang Kedaruratan Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Samudri, saat dihubungi Antara di Penajam, Sabtu, mengungkapkan, pemerintah kabupaten akan membeli lahan milik masyarakat di belakang SD Negeri 016 Desa Telemow.
"Rencana pembelian lahan seluas satu hektare milik masyarakat itu sebagai lahan alternatif relokasi, jika permohonan lahan kepada PT ITCIKU tidak disetujui," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tengah mengupayakan agar pemerintah pusat mengeluarkan izin untuk memberikan lahan HGU (hak guna usaha) PT Internasional Timber Corporation Indonesia Kartika Utama (ITCIKU) Hutan Manunggal guna merelokasi warga korban bencana tanah longsor Desa Telemow.
Tanah HGU PT ITCIKU Hutan Manunggal yang diusulkan untuk lahan relokasi itu berada di belakang Kantor Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku.
Rencana pembebasan lahan milik masyarakat sebagai lahan alternatif relokasi warga terdampak tanah longsor di belakang SD Negeri 016 tersebut telah mendapat persetujuan dari pemilik lahan.
Namun, lanjut Samudri, pembebasan lahan itu belum dilakukan sebab Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara masih menunggu jawaban dari PT ITCIKU Hutan Manunggal terkait surat permintaan lahan yang diajukan pada 19 April 2018.
"Untuk membebaskan lahan milik masyarakat seluas satu hektare sebagai lahan alternatif relokasi, BPBD telah menyiapkan anggaran sekitar Rp100 juta dari dana bantuan tidak terduga 2018," kata Samudri.
Warga RT 6 dan 7 Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, terdampak bencana tanah longsor saat ini masih ditampung di rumah keluarga masig-masing, namun ada juga beberapa yang memilih mengontrak rumah dengan biaya sendiri.
Selain itu, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengusulkan bantuan dana siap pakai untuk pembangunan rumah korban bencana tanah longsor di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Sedikitnya rumah milik 48 kepala keluarga di RT 6 dan 7 Desa Telemow, Kecamatan Sepaku rusak parah (ambruk) maupun mengalami kerusakan cukup parah dan tidak dapat ditinggali oleh warga bersangkutan akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada 12 April pagi tersebut.(*)
Penajam siapkan lahan alternatif relokasi korban longsor
Sabtu, 28 April 2018 20:29 WIB