Samarinda (Antaranews Kaltim) - Tiga perusahaan tambang batu bara di Desa Bakungan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menyepakati penggunaan jalan tambang (hauling) bersama, setelah sempat terjadi sengketa atas lahan jalan itu.
Tiga perusahaan itu, yakni PT Karya Putra Borneo, PT Indo Perkasa, dan PT Mahaguna Karya Indonesia, sejak Kamis telah mulai beroperaai lagi.
Tiga perusahaan itu, yakni PT Karya Putra Borneo, PT Indo Perkasa, dan PT Mahaguna Karya Indonesia, sejak Kamis telah mulai beroperaai lagi.
Menurut Humas PT Mahaguna Karya Indonesia Alhifni, sebelumnya ketiga perusahaan sempat beda pendapat terkait penggunaan jalan tambang serta pelabuhan batu bara. Persoalan itu sempat membuat ketiga perusahaan tidak beroperasi selama beberapa bulan.
"Setelah sekitar empat bulanan vakum, akhirnya ketiga perusahaan bergabung dalam satu rekanan di sini (Bakungan) beroperasi lagi. Saat ini, persoalan sudah selesai dan saatnya memulai kembali pekerjaan-pekerjaan yang tertunda," ucap Alhifni.
Ia mengatakan bahwa operasi kembali ketiga perusahaan tambang ini ditandai dengan acara memotong kambing dan sapi sebagai bentuk syukur dan dagingnya dibagikan kepada warga sekitar.
"Pemotongan hewan ini sekaligus mengawali babak baru akan dioperasionalkannya ketiga perusahaan secara bersama-sama," jelasnya.
Menurut Alhifni, bentuk kerja sama antara ketiga perusahaan tersebut mulai akan digunakannya jalan tambang serta pelabuhan secara bersama-sama.
"Jalan tambang dan pelabuhan sudah bisa digunakan secara bersama-sama. Jadi, untuk angkutan, kami gunakan hauling di sini," katanya.
Ia berharap ke depan tak ada kendala produksi dan perusahaan bisa merekrut warga sebagai tenaga kerja. "Saat ini hampir sebagian besar pekerja merupakan masyarakat lokal," katanya.
Selain ikut memotong sapi dan kambing, pada acara syukuran itu juga dilakukan pemberian santunan kepada anak yatim di sekitar lokasi perusahaan.
"Itu juga kami lakukan bersama-sama. Mulai beroperasinya perusahaan, juga kami tandai dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim. Mudah-mudahan ke depan ada agenda-agenda perusahaan lagi yang bisa diberikan kepada masyarakat sekitar," ucapnya.
Sementara itu, Abdul Rosyid, salah seorang warga Bakungan, berharap perusahaan tambang di sekitar wilayah desa mereka bisa memberikan kontribusi dan perhatian kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan tidak berhenti, termasuk tetap mempekerjakan warga lokal di sekitar sini. Kalau perusahaan berkembang, kami harap masyarakat di sekitar lokasi juga demikian sehingga tidak ada ketimpangan antara perusahaan dan masyarakat," katanya. (*)